Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Cara Meningkatkan Imunitas Anak agar Terhindar dari Infeksi Penyakit

KOMPAS.com - Banyak virus beredar di lingkungan kita, seperti influenza, Covid-19 hingga cacar monyet yang sekarang sedang hangat diperbincangkan.

Anak-anak mungkin menjadi salah satu kelompok yang cukup rentan terinfeksi virus, jadi penting untuk meningkatkan imunitas mereka. Apalagi virus dapat bermutasi menjadi varian yang lebih berbahaya.

Berikut ada beberapa cara meningkatkan imunitas anak yang perlu diperhatikan oleh para orangtua:

1. Memberikan ASI pada bayi

Mengutip Parents, ASI mengandung antibodi yang dapat meningkatkan imunitas anak.

Kolostrum, ASI yang berwarna kuning tipis mengalir dari payudara selama beberapa hari pertama setelah kelahiran, sangat kaya antibodi penangkal penyakit.

ASI dapat menjaga bayi dari berbagai infeksi penyakit dari telinga, alergi, diare, pneumonia, meningitis, infeksi saluran kemih, hingga sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Studi menunjukkan bahwa itu juga dapat meningkatkan kekuatan otak bayi dan membantu melindungi dari diabetes yang bergantung pada insulin, penyakit crohn, radang usus besar, dan kanker tertentu di kemudian hari.

Kementerian Kesehatan merekomendasikan ibu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai dengan anak berusia 2 btahun atau lebih dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai.

Rekomendasi tersebut berdasar pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450/MENKES/SK/VI/2004 tentang Pemberian ASI secara Eksklusif di Indonesia.

2. Memberikan anak makan banyak sayuran dan buah

Mengutip Parents, sejumlah sayuran dan buah mengandung nutrisi yang bisa meningkatkan imunitas anak secara alami.

Sejumlah makanan berwarna cerah mengandung karotenoid, yang merupakan fitonutrien yang meningkatkan imunitas.

Fitonutrien dapat meningkatkan produksi:

  • Sel darah putih: berfungsi melawan infeksi
  • Interferon: berfungsi sebagai antibodi yang melapisi permukaan sel dan menghalangi virus.

Studi menunjukkan bahwa makan kaya fitonutrien juga dapat melindungi tubuh anak terhadap penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit jantung di masa dewasa.

Menurut Kementerian Kesehatan, bagi masyarakat Indonesia terutama balita dan anak usia sekolah dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram per orang per hari.

3. Cukup tidur

Tidur juga menjadi cara penting untuk meningkatkan imunitas baik orang dewasa maupun anak-anak.

Mengutip Cleveland Clinic, kebutuhan tidur berdasarkan usia:

  • Bayi usia 0-3 bulan membutuhkan tidur 14-17 jam tidur.
  • Bayi berusia 4-12 bulan membutuhkan tidur 12-16 jam tidur.
  • Anak-anak usia 1-2 tahun membutuhkan tidur 11-14 jam.
  • Anak-anak usia 3-5 tahun membutuhkan tidur 10-13 jam.
  • Anak-anak usia 6-12 tahun membutuhkan tidur 9-12 jam.
  • Remaja usia 13-18 tahun membutuhkan tidur 8-10 jam.

Kurang tidur membatasi kemampuan tubuh untuk memproduksi protein yang disebut sitokin, yang membantu melawan infeksi dan mengurangi peradangan.

4. Aktif secara fisik

Mengutip Parents, aktif secara fisik dapat membantu meningatkan imunitas anak, tidak hanya untuk orang dewasa.

Ranjit Chandra, ahli imunologi anak di Memorial University of Newfoundland menyarankan untuk orangtua membiasakan anak-anak aktif secara fisik agar tubuh bugar dan imunitas meningkat.

Kegiatan untuk melatih kebugaran dan meningkatkan imunitas anak-anak Anda dapat dilakukan dengan cara menyenangkan bersama keluarga, seperti berenang, bersepeda, berkemah, berkebun, atau bergotong royong membersihkan rumah.

5. Menjaga kebersihan

Menjaga kebersihan adalah cara sederhana yang strategis untuk membantu meningkatkan imunitas anak Anda.

Mengutip Parents, salah satu aktivitas menjaga kebersihan yang harus dipraktikkan adalah mencuci tangan dengan sabun.

Mencuci tangan harus dibiasakan oleh anak dalam banyak aktivitas, meliputi:

  • Sebelum dan sesudah makan
  • Setelah main atau beraktivitas di luar rumah
  • Memegang hewan peliharaan
  • Membuang ingus
  • Setelah buang air kecil atau besar

Jika kebersihan tubuh terjaga, anak dapat terhindari dari kuman dan sistem imunitas dapat bekerja dengan lebih optimal.

6. Menghindarkan asap rokok

Mengutip Parents, asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, banyak di antaranya dapat mengiritasi atau membunuh sel sehatdalam tubuh.

Anak-anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa terhadap efek berbahaya dari asap rokok karena mereka bernapas lebih cepat. Sistem detoksifikasi alami anak juga kurang berkembang.

Vaping juga memiliki konsekuensi kesehatan yang negatif bagi anak-anak.

Alat yang menjadi alternatif rokok ini melepaskan karsinogen potensial, seperti nitrosamin, yang mungkin memiliki dampak negatif jangka panjang untuk anak-anak.

Sehingga, menghindarkan anak dari asap rokok maupun vaping dapat membantu meningkatkan imunitasnya.

7. Jangan mudah memberikan obat kimia kepada anak

Sebagai orangtua perlu sigap mengobati anak sakit. Mungkin salah satu caranya dengan memberikan obat-obat kimia kepada anak, seperti antibiotik.

Mengutip Parents, faktanya justru tidak baik untuk mudah memberikan obat antibiotik setiap kali anak sakit, seperti pilek, flu, atau sakit tenggorokan.

Menurut Howard Bauchner, profesor pediatri dan kesehatan masyarakat di Fakultas Kedokteran Universitas Boston Sebab mengatakan bahwa mudah memberikan obat kimia kepada anak adalah cara yang salah.

Antibiotik hanya mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri, tetapi sebagian besar penyakit anak-anak sebenarnya disebabkan oleh virus.

Jika anak diberi obat antibiotik setiap kali ia sakit, itu bisa membuat bakteri kebal dan infeksi yang terjadi di kemudian hari menjadi lebih sulit disembuhkan.

Ini bukan berarti orangtua tidak boleh meberikan obat kepada anak, tetapi harus selektif untuk mengatasi kondisi anak.

dalam memberikan obat, dapat membantu imunitas anak terjaga baik.

8. Vaksinasi

Mengutip Parents, vaksinasi menjadi salah satu cara lainnya yang dapat membantu meningkatkan imunitas anak.

Vaksinasi wajib untuk anak, meliputi vaksin meningitis, polio, dan cacar air.

Vaksinasi bekerja dengan membantu sistem imunitas anak Anda mengenali bakteri dan virus tertentu yang mungkin masuk ke tubuh, sehingga dapat dilawan secara lebih efektif.

Sehingga, disarankan bagi orangtua untuk selalu memperbarui informasi tentang vaksinasi anak.

Sejauh ini, Kementerian Kesehatan memiliki program imunisasi rutin lengkap, yang terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia anak.

Berikut urutan untuk imunisasi dasar lengkap:

  • Usia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0)
  • Usia 1 bulan diberikan BCG dan Polio 1
  • Usia 2 bulan diberikan DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2
  • Usia 3 bulan diberikan DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3
  • Usia 4 bulan diberikan DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik
  • Usia 9 bulan diberikan Campak atau MR.

Berikut urutan untuk imunisasi lanjutan:

  • Usia 18 bulan diberikan imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak/MR
  • Kelas 1 SD/madrasah/sederajat diberikan DT dan Campak/MR
  • Kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat diberikan Td.

Berikut manfaat dari masiiing-masing vaksin:

https://health.kompas.com/read/2022/08/24/133000468/8-cara-meningkatkan-imunitas-anak-agar-terhindar-dari-infeksi-penyakit

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke