Dilansir dari WebMD, fungsi skin barrier ibarat batu bata dan mortar dalam suatu bangunan.
Pelindung kulit ini terdiri atas sel-sel seperti tameng yang saling terikat erat. Perekatnya terdiri atas ceramide, kolesterol, dan asam lemak.
Selain itu, lapisan bagian atas kulit ini turut mengandung protein bernama filaggrin yang berguna sebagai moisturizer atau pelembap alami kulit.
Selain menjaga kelembapan kulit, fungsi skin barrier juga penting untuk melindungi kulit dari efek buruk polusi udara, paparan sinar ultraviolet, iritasi, peradangan, infeksi, dan zat kimia yang merusak kulit.
Sayangnya, ada banyak faktor yang bisa merusak pelindung alami kulit ini. Di antaranya cuaca, gaya hidup tidak sehat, stres tinggi, atau penggunaan skincare kurang tepat.
Pelindung alami kulit ini juga bisa rusak karena penyakit yang memengaruhi kekebalan tubuh seperti autoimun dan diabetes. Berikut ciri-ciri skin barrier rusak yang perlu Anda ketahui.
Ciri-ciri skin barrier rusak
Saat skin barrier rusak, fungsi perlindungan alami kulit jadi tidak berjalan optimal. Dilansir dari Byrdie dan Healthline, ada beberapa ciri-ciri skin barrier rusak, antara lain:
Ciri-ciri skin barrier rusak tersebut bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Tergantung kondisi kulit dan kesehatan seseorang.
Namun, perlu diingat bahwa kondisi ini bukanlah vonis akhir. Ada banyak cara memperbaiki skin barrier rusak yang bisa dilakukan. Seperti menjalankan gaya hidup sehat sampai menggunakan produk skincare yang tepat.
https://health.kompas.com/read/2022/09/24/210100968/10-ciri-ciri-skin-barrier-rusak-yang-pantang-disepelekan