Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puaskan Pasangan dengan Foreplay!

Kompas.com - 10/01/2008, 23:48 WIB

Hampir semua pria modern mungkin pernah mendengar nasehat penting yang satu ini : wanita butuh foreplay atau rangsangan pendahuluan yang cukup lama supaya bisa menikmati seks.  

Jika Anda ingin sukses dalam berhubungan intim dan menjadi pasangan yang penuh perhatian, Anda memang harus melakukan foreplay atau memberi rangsangan yang cukup pada pasangan Anda.

Terkadang muncul pertanyaan yang terkesan egois. Apa untungnya foreplay buat pria mengingat kaum Adam ini dianggap selalu dalam keadaan siap? Jawabannya adalah BANYAK. Foreplay penting dilakukan untuk mempersiapkan agar setiap pasangan menjadi cukup terangsang dan siap melakukan hubungan intim. Dengan foreplay, secara fisik dan psikis setiap pasangan menjadi siap dan cukup terangsang. Selanjutnya, hubungan seksual yang dilakukan dapat berakhir dengan memuaskan bagi kedua pihak.

Sebagian besar ahli dalam bidang seks menyatakan bahwa istilah foreplay sebenarnya tak tepat karena tidak berarti apa-apa selain “pemanasan”. Tentu pemanasan untuk hubungan seks.  Joel D. Block, PhD, dalam bukunya yang berjudul Secrets of Better Sex menyatakan  foreplay memberi tekanan besar pada pria untuk memiliki penis yang mampu berereksi dan cenderung membawa kita berpikiran bahwa seks hanyalah sekadar hubungan badan.

Menurut Joel, istilah yang tepat untuk itu adalah "loveplay". Joel juga mengungkapkan bahwa biasanya periode yang disebut foreplay ini dianggap sebagai langkah yang harus dilakukan oleh seorang pria terhadap pasangan wanitanya supaya siap berhubungan seks karena pria dianggap selalu siap.

Kenyataannya, pria, terutama yang sudah lanjut usia, sangat membutuhkan dan menginginkan loveplay sebelum atau selama hubungan seks. Sebagai sebuah persiapan menuju hubungan badan yang sesungguhnya,  foreplay akan lebih mampu meningkatkan gairah seksual bila dijalankan dengan benar.

Untuk seks yang lebih baik
Pada prakteknya, seks sebenarnya dapat dinikmati dalam waktu yang relatif singkat atau pun lama. Perbedaannya mungkin seperti menikmati makanan di gerai fast-food dan ketika dijamu hidangan lengkap di sebuah restoran. Terkadang, seks yang dilakukan 'ekspres' pun terasa nyaman, menyenangkan dan memuaskan. Sedangkan kebanyakan seks yang "mewah" justru membutuhkan waktu.

Salah satu alasannya mungkin sederhana. Kehidupan modern secara tak sadar selalu terjebak pada pola pikir yang membuat kesenangan hidup ini harus dinikmati dengan terburu-buru. Padahal jika kesenangan ini dirasakan baik, mengapa harus menikmatinya secara terburu-buru?

Satu hal penting, para ahli menilai seks yang berlangsung lama adalah seks yang lebih baik karena biasanya dilakukan dengan lebih intens. "Bagi banyak pria, semakin lama seks, semakin kuat orgasme," ungkap Marilyn Volker, Ed.D seorang sex therapist dalam buku The Complete Books of Men's Health.

Hal lain yang tak kalah penting,  menurut Volker,  foreplay yang lebih lama dapat membantu memperkuat hubungan suami istri. "Ketika pria melakukan upaya lebih untuk memuaskan pasangannya, wanita pun akan siap pada kesempatan berikutnya untuk lebih memuaskan pasangannya," tegasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com