Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Bisa Jadi Sahabat Penderita Diabetes

Kompas.com - 04/02/2008, 18:16 WIB

Sejak itu, seluruh relawan dalam organisasi tersebut menempatkan 30 pelatih anjing di rumah-rumah pengidap diabetes tipe 1 di kawasan California Utara. Permintaan akan anjing terlatih ini ternyata tinggi, lebih dari 100 orang kini tercatat dalam antrian.

Dogs Oganisation for Diabetics menggunakan anjing-anjing Labrador Retriever yang tidak lulus sekolah pemandu. Anjing-anjing ini biasanya gagal karena berbagai alasan seperti menolak berjalan di saat hujan atau enggan naik ke eskalator. Kemampuan dasar tersebut memang penting untuk menjadi anjing pekerja, tetapi tidak bagi anjing pembantu.

Ruefenacht mengatakan, anjingnya harus menjalani pelatihan tiga hingga empat bulan sama dengan yang apa dipersiakan untuk mendeteksi narkotika atau bahan peledak. Seekor anjing berusia 2 tahun biasanya pertama kali diajari untuk mendeteksi contoh bau atau aroma kadar rendah gula darah. Lalu mereka diajarkan untuk  menemukan bau tersebut pada manusia, dan memberi peringatan kepada orang lain dengan cara mengggit sebuah pipa kecil  yang menggantung di lehernya. Anjing-anjing yang sukses menyelesaikan pelatihan tersebut dinilai 90 persen akurat, kata Ruefenacht.

Maski cukup akurat, tidak semua orang bisa langsung percaya dengan kemampuan anjing. Larry Myers, dokter hewan dan profesor di Auburn University di Alabama, misalnya telah mencoba melatih anjingnya untuk mendeteksi segala macam obat hingga pestisida pertanian selama 25 tahun. Menurutnya,  pengadilan belum mengambil keputusan apakah anjing benar-benar dapat mendeteksi rendahnya kadar gula darah. 

Walaupun anjing telah memiliki kemampuan penciuman yang luar biasa, menurut Myers, mereka tidak sensitif secara universal terhadap seluruh jenis zat kimia. "Apakah individu pengidap hipoglikemik, pada faktanya, mengeluarkan bau yang khusus? Saya tidak tahu, dan saya kira tidak ada satu orang pun mengetahuinya saat ini," ujarnya..

Kemungkinan lain selain bau atau aroma adalah anjing menangkap isyarat atau sinyal visual, sehingga dalam kasus ini  anjing berfungsi sebagai pendeteksi gejala seizure. Anjing-anjing seperti ini diduga dapat menangkap perubahan psikologis yang sangat tak kentara pada majikannya yang mungkin bisa terlihat 45 menit sebelum seizure sebenarnya. Anjing ini kemudian memberi peringatan kepada manusia sehingga dapat menemukan lingkungan yang aman atau mengambil tindakan pencegahan. 

"Ini dapat mengungkap apakah anjing benar-benar sensitif terhadap perubahan yang tak terlihat  pada individua sesaat menjelang terjadinya serangan. Ini akan menjadi sebuah fakta bahwa seekor anjing sangat memperhatikan perilaku manusia," ungkap Myers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com