Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Mr. P Agar Tetap Joss

Kompas.com - 11/02/2008, 10:41 WIB

JAKARTA, SENIN - Pada suatu malam, istri Anda sudah bersiap-siap dengan gaun tipisnya yang merangsang. la menyandarkan tubuhnya dengan manja, menciumi Anda dengan hasrat menggebu dan memberi isyarat untuk pindah ke tempat tidur.  Jantung dan nadi Anda pun berdegup kencang, napas seakan memburu, semuanya berjalan dengan lancar. 

Tapi sial, di saat paling krusial tiba-tiba saja peluncur roket Anda berubah bak sebatang sosis kekurangan isi. Anda pernah mendengar bahwa itu bisa saja terjadi pada pria manapun sekali atau dua kali, maka Anda mencoba tak mempermasalahkannya. Namun, lama kelamaan Anda tetap tak berdaya, bahkan meski Anda telah berusaha keras mengobarkan birahi Anda. 

Kalau untuk mendapat ereksi ternyata menjadi lebih sulit daripada mengangkat beban puluhan kilogram, Anda sebaiknya mulai berpikir meskipun tak perlu mencemaskannya. Walau membuat kesal, sesekali kehilangan gairah atau gagal mempertahankan ereksi tak boleh terlalu dikhawatirkan.

"Sejalan dengan pertambahan usia, Anda butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan ereksi dan memerlukan rangsangan baik fisik maupun psikologis lebih banyak untuk mempertahankannya. Justru orang yang menjadi cemas ketika merasa bahwa ereksinya tak stabil secara psikologis akan menjadi impoten. Itu karena is tidak bisa menerima bahwa jasmaninya bertambah tua," ungkap Roger Crenshaw, M.D., seorang psikiater dan spesialis terapi seks asal California.. 

Di saat usia dua puluh tahunan, mencapai ereksi adalah soal mudah.  Namun saat usia merayap mendekati 40, hasrat seksual dan kemampuan penis Anda takkan sebaik sebelumnya.  Jadi tak mengherankan bila siapa pun jadi cemas dan tertekan, karena kini Anda berpeluang bergabung dengan puluhan juta lelaki lain yang oleh dokter divonis mengidap impotensi. 

Artinya, mereka tak bisa mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk bersanggama sampai 75 persen dari seluruh kesempatan yang ada. "Banyak pria yang lebih mampu mengatasi kehilangan sebelah kaki daripada mengatasi impotensi," tutur Dr. Crenshaw.

Tetapi faktanya, hanya sedikit pria di usia tiga puluh dan empat puluhan mengalami impotensi, dan banyak hal yang bisa Anda perbuat untuk mengusahakan agar Anda tidak mengalaminya. Bahkan apabila Anda impoten, peluang untuk disembuhkan tetap masih ada.


Para dokter, yang dulu pernah memandang impotensi hampir secara eksklusif sebagai masalah psikologis, sekarang percaya bahwa sekurangnya tujuh di antara sepuluh kasus impotensi memiliki penyebab fisik, termasuk diabetes, gangguan kelenjar gondok, aterosklerosis, atau cedera pada penis. 

Pengobatan, konsumsi alkohol, merokok dan faktor-faktor psikologis seperti depresi, stres, dan kecemasan dalam pekerjaan dapat memperumit masalah. Yang menjadi inti dalam hal ini adalah bahwa apa pun yang menghentikan aliran darah ke penis Anda akan memperkecil peluang Anda untuk mendapatkan ereksi.

Akan tetapi jika Anda merawat diri dengan baik, Anda dapat tetap siap siaga, tetap bergairah, dan tetap mampu berhubungan seks hingga usia lanjut. Menurut teori, tak ada alasan bahwa kemampuan seksual Anda akan berubah karena usia Anda bertambah. Ada satu hal yang sama di antara mereka : Mereka merawat diri lebih baik daripada kebanyakan pria lain. 

Jadi rawatlah Mr. P Anda sebaik-baiknya. dan ikutilah beberapa cara cara berikut untuk menjaga agar alat vital Anda dapat terus berfungsi dengan baik. 

- Berhenti merokok.
 
Merokok mempercepat pembentukan endapan-endapan dalam arteri jantung, maka tak sulit untuk percaya bahwa proses yang sama dapat terjadi pada pembuluh-pembuluh darah yang memasok darah ke penis. Sekarang merokok telah dipandang sebagai faktor utama dalam masalah ereksi, dan aksi pertamanya dimulai ketika usia Anda menginjak 40 tahun. Maka, jika Anda merokok, berhentilah sekarang juga!.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com