Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Targetkan 1 Juta Pendonor Pemula

Kompas.com - 23/02/2008, 18:27 WIB

JAKARTA, SABTU - Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) tahun, mulai Januari 2008 sampai Januari 2009, menggalakkan Gerakan Nasional Donor Darah Sukarela, dengan target selain terpenuhi kebutuhan 4 juta kantung darah per tahun, juga mendapat 1 juta pendonor pemula.

"Untuk Gerakan Nasional Donor Darah Sukarela ini, PDDI akan gencar melakukan sosialisasi tugas, fungsi dan peran ke berbagai kalangan. Kemudian menggalang kemitraan dengan pihak pemerintah maupun swasta," kata Ketua Umum Pengurus Besar PDDI Adang Daradjatun, pada Mukernas PDDI Tahun 2008, Sabtu (23/2) di Jakarta.

Dikatakan, keberadaan PDDI sebagai organisasi sosial yang tangguh dan mandiri dapat berperan aktif meringankan penderitaan sesama manusia, dengan upaya memasyarakatkan donor darah sukarela tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, bahasa, agama, golongan warna kulit adan agama.

Adalah kenyataan, kata Adang, kebutuhan darah kian hari kian meningkat karena perubahan pola penyakit, bencana alam yang sering melanda Indonesia, dan tingginya kasus kematian ibu akibat pendarahan, yang mencapai 262 per 100.000 kelahiran hidup atau 40 sampai 60 persen. "Kita berharap donor darah sebagai budaya bangsa dan wujud kesetiakawanan sosial. Karena itu PDDI akan membina para anggora dengan saling asah, asih, asuh sebagai donor darah sukarela yang baik dan aktif serta meningkatkan pengabdiannya pada usaha-usaha perikemanusiaan," kata Adang Daradjatun.

Pengurus PDDI Sumatera Barat, Dian Wijaya yang ditemui secara terpisah, di sela-sela Mukernas, mengatakan sangat mendukung program Gerakan Nasional Donor Darah Sukarela ini. "Kesehatan sebagai investasi sangat berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang menunjukkan kualitas pertumbuhan pembangunan suatu bangsa. Dan donor darah sangat berperan karena variabel yang digunakan dalam menghitung IPM adalah umur harapan hidup. Dengan donor darah banyak orang yang terselamatkan nyawanya, umur harapan hidup bisa ditingkatkan," jelas Dian Wijaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com