Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memutihkan Gigi, Seberapa Aman?

Kompas.com - 23/02/2008, 19:52 WIB

SETIAP orang pasti menginginkan mempunyai gigi yang putih, cerah, karena menjadikan senyum lebih cemerlang, dan kepercayaan diri pun meningkat. Bleaching, merupakan salah satu alternatif untuk memutihkan gigi yang kuning atau kusam.

Saat ini sudah banyak klinik gigi juga klinik kecantikan yang menyediakan layanan pemutihan ini. Bleaching dilakukan menggunakan sinar laser untuk menghilangkan kusam akibat sisa kandungan makanan atau minuman, seperti kopi, teh, cuka dan rokok yang masih menempel.

Selain itu dapat juga menggunakan pasta gigi pemutih yang kini banyak dijual di pasaran. Meski disediakan di klinik-klinik gigi, juga banyak orang tertarik dengan perawatan ini, apakah proses ini aman bagi kesehatan gigi?

Menurut Prof Siti Mardewi SA, anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), proses bleaching memang merupakan tindakan yang biasa dilakukan untuk memutihkan gigi kusam. Namun proses ini hanya bertahan dalam waktu enam bulan. Jika proses ini dilakukan berulang-ulang, tentunya dapat merusak gigi, khususnya pada lapisan paling luar yaitu email.

"Sebetulnya orang Indonesia yang berkulit sawo matang memang tidak bisa mempunyai gigi yang benar-benar putih. Berbeda dengan orang yang berkulit hitam atau negro, mereka memang ditakdirkan untuk mempunyai gigi putih. Jadi seberapa sering kita melakukan bleaching tetap saja akan kembali ke warna semula," ujar Siti Mardewi.

Gigi yang dibleaching, akan membuat lapisan email menipis, email yang menipis lama kelamaan akan menimbulkan ngilu. Selain itu gigi bisa menjadi rapuh dan timbul karies. "Selain bleaching, pemerataan gigi juga dapat merusak email gigi, karena itu sangat disarankan bagi pasien untuk tidak meratakan gigi-giginya hanya demi kecantikan semata, karena akibat yang ditimbulkan bisa lebih membahayakan," tambah Siti Mardewi.

Warna gigi yang tidak putih tetap bisa dirawat agar terlihat lebih sehat, yaitu dengan menggosok gigi dengan teratur dan menggunakan pasta gigi yang mengandung flouride serta kalsium. Penggunaan sikat gigi yang lembut juga membantu menjaga kesehatan mulut, sehingga lapisan email tidak terkikis dan gusi tetap sehat.

Sakit bersemangatnya, kerapkali setiap makan, kita langsung gosok gigi. Kita sering salah mengira, bahwa menyikat gigi sesudah makan adalah perawatan yang tepat. Padahal sehabis makan, kadar PH didalam mulut berubah, jika gigi langsung disikat, akan menyebabkan lapisan email menipis. Karena itu sikatlah gigi 30 menit setelah makan, menunggu kadar keasaman dalam mulut menjadi normal kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com