Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lempuyang Gempur Radang Tenggorokan

Kompas.com - 11/03/2008, 03:22 WIB

Jangan Salah Waktu
Menurut Katno dan Pramono dari Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu dan Fakultas Farmasi, UGM, tanaman obat akan bermanfaat dan aman jika digunakan dengan tepat, baik takaran, waktu, cara penggunaan, pemilihan bahan, dan disesuaikan dengan indikasi tertentu. Daun seledri (Apium graviolens) misalnya, terbukti mampu menurunkan tekanan darah.

Namun, penggunaannya harus berhati-hati karena pada dosis berlebih (overdosis) dapat menurunkan tekanan darah secara drastis, sehingga jika penderita tidak tahan dapat menyebabkan syok. Dianjurkan agar jangan mengonsumsi lebih dari 1 gelas perasan seledri untuk sekali minum.

Demikian pula mentimun, takaran yang diperbolehkan tidak lebih dari 2 biji besar untuk sekali makan. Kemudian untuk menghentikan diare memang bisa digunakan gambir, tetapi tidak lebih dari 1 ibu jari. Bukan sekadar menghentikan diare, bila berlebih bahkan akan menimbulkan kesulitan buang air besar selama berhari-hari (kebebelen).

Penggunaan minyak jarak (Oleum recini) untuk urus-urus yang tidak terukur akan menyebabkan iritasi saluran pencernaan. Demikian juga pemakaian keji beling (Strobilantus crispus) untuk batu ginjal melebihi 2 gram serbuk (sekali minum) bisa menimbulkan iritasi saluran kemih.

Berkaitan dengan ketepatan waktu penggunaan, sekitar tahun 1980-an terdapat satu kasus di salah satu rumah sakit bersalin. Beberapa pasien mengalami kesulitan persalinan akibat mengonsumsi jamu cabe puyang (ramuan yang mengandung cabe jawa dan lempuyang) sepanjang masa (termasuk selama masa kehamilan). Setelah dilakukan penelitian, jamu cabe puyang mempunyai efek menghambat kontraksi otot pada binatang percobaan.

Ibu-ibu yang mengonsumsi cabe puyang mendekati masa persalinan, kontraksi otot uterusnya dihambat terus-menerus, sehingga memperkokoh otot tersebut dalam menjaga janin di dalamnya. Sebaliknya, jamu kunir asam bersifat abortivum, sehingga mungkin dapat menyebabkan keguguran bila dikonsumsi pada awal kehamilan.

Sehubungan dengan hal itu, seyogyanya wanita hamil minum jamu cabe puyang di awal kehamilan (antara 1-5 bulan) untuk menghindari risiko keguguran dan minum jamu kunir asam saat menjelang persalinan untuk mempermudah proses persalinan.

Lempuyang Emprit, Gajah, dan Wangi
Berdasarkan pustaka, tanaman lempuyang ada tiga jenis, yaitu lempuyang emprit (Zingiber amaricans L), lempuyang gajah (Zingiber zerumbert L.), dan lempuyang wangi (Zingiber aromaticum L.).

Lempuyang emprit dan lempuyang gajah berwarna kuning berasa pahit dan secara empiris digunakan untuk menambah nafsu makan. Sementara lempuyang wangi berwarna lebih putih (kuning pucat), rasa tidak pahit dan berbau lebih harum, sering digunakan sebagai komponen jamu pelangsing.

Kenyataannya, banyak penjual simplisia yang kurang memperhatikan hal tersebut, sehingga kalau ditanya jenisnya hanya mengatakan yang dijual lempuyang tanpa mengetahui apakah lempuyang wangi atau yang lain. Meski begitu, dari pengalaman, untuk gangguan radang tenggorokan seperti tersebut di atas, ketiga jenis lempuyang yang ada ternyata bermanfaat untuk mengatasinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com