Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmatilah Pesona Superblok

Kompas.com - 19/03/2008, 13:57 WIB

Kalau melewati Jalan S Parman, dari titik simpang susun Tomang menuju Citraland - semua di Jakarta - perhatikanlah beberapa superblok yang berdiri gagah di sisi kiri jalan. Terbayang betapa hebatnya hasil yang dicapai apabila beberapa superblok yang sambung-menyambung ini bersinergi menghasilkan karya agung.

Jika sinergi itu berjalan, DKI Jakarta akan mempunyai kawasan terintegrasi yang boleh disejajarkan dengan beberapa superblok di Asia Timur. Publik Ibu Kota dan sekitarnya yang akan paling menikmati.

Lihatlah superblok di kawasan Mal Taman Anggrek. Di sana terdapat mal terbesar di Indonesia dengan segala fasilitas publiknya. Lalu jika berjalan ke arah Citraland, publik akan melalui beberapa superblok berkelas. Ada Central Park (mal dengan konsep taman, tengah dikerjakan), lalu Mediterania Residence I dan II, Universitas Kristen Dwipayana, Universitas Tarumanegara, kemudian Citraland.

Di seberang Citraland masih terdapat beberapa fasilitas pendidikan, seperti kampus Universitas Trisakti dan kampus utama Universitas Tarumanegara. Dua kampus besar ini bukan saja memberi makna bagi kawasan S Parman sampai Grogol, tetapi juga memberi warna bagi Ibu Kota.

Superblok yang ada di kawasan-kawasan tersebut hanya bisa disamai dengan beberapa superblok berkelas di kawasan elite Jakarta, seperti Grand Indonesia, Mega Kuningan, dan Sudirman Central Business District (SCBD).

Akan tetapi, kawasan lain akan sulit mempunyai superblok selengkap S Parman. Ini karena di kawasan dengan rentang satu kilometer itu, bukan saja terdapat pusat hunian dan perkantoran, tetapi juga sentra perbelanjaan menengah-elite serta perguruan tinggi berkelas. Puluhan ribu mahasiswa mengenyam pendidikan di dua perguruan tinggi tersebut.

Hal yang menarik, di belakang beberapa superblok ini terdapat sejumlah perumahan, ruko-ruko, dan sentra kos yang luar biasa banyaknya. Dalam hitungan kasar, kalau di sana terdapat 10.000 unit rumah dan masing-masing unit dihuni 10 orang, maka terdapat setidaknya 100.000 jiwa yang hidup di sabuk superblok ini. Ini belum termasuk hunian di apartemen-apartemen di kawasan mahal tersebut.

Eksekutif salah satu anak perusahaan Grup Agung Podomoro, Gatot Sedyadi, menyebutkan, apartemen di kawasan ini laku keras. Sebagai contoh, sebut Gatot, Mediterania Garden Residence I (3.000 unit) habis terjual. Mediterania Garden Residence II (2.700 unit) sudah terjual 95 persen. Lalu, Royal Garden Mediterania yang tengah dikerjakan, dan terdiri atas 1.360 unit juga mendapat sambutan luar biasa dari publik.

"Kawasan superblok ini akan menjadi kawasan elite karena konsepnya mendekati Central Park New York. Di sini dibangun Royal Garden Residence dan pusat belanja prestisius. Ruang terbuka hijau dibangun amat luas. Paru-paru Anda bersih kalau berada di lingkungan ini," kata Gatot.

Hal yang patut dipertimbangkan para pemilik/pengelola pusat perbelanjaan, hunian, pendidikan, perkantoran, pemerintahan, kreasi, dan kesehatan di sini ialah melakukan sinergi konstruktif. Sinergi bisa dilakukan dengancara saling mengisi kebutuhan superblok, saling memberi akses jalan sehingga lalu lintas lebih lancar. Bertukar kreasi sehingga kawasan hutan beton menjadi sangat hijau. Burung bebas hinggap dan bermain di sini karena teduh. Warga
bisa menarik napas sepuas-puasnya karena udara di situ sangat bersih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com