Ternyata, selain usia calon ibu (35 tahun ke atas) dan faktor lain seperti merokok dan maternal diabetes, usia calon ayah menjadi salah satu penentu kehamilan berisiko tinggi.
Penelitian di Universitas Colombia, New York, mengemukakan, bahwa risiko keguguran 60 persen lebih tinggi dialami ibu bersuamikan pria berusia lebih dari 40 tahun, dibanding yang berumur 25-29 tahun.
Keguguran biasa terjadi pada trimester pertama, dan paling sering adalah karena janin mengalami kelainan genetik. Selain itu, lelaki memang dapat menghasilkan sperma, bahkan dapat memiliki anak meski telah berusia lanjut.
Namun, penelitian menunjukkan, kesuburan lelaki berkurang seiring pertambahan usia. Sama seperti perempuan, ayah yang lebih tua akan memengaruhi kondisi bayi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.