ENGGANO, RABU - Ratusan hektar perkebunan coklat di Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu rawan kebakaran. Kepala Desa Malakoni, Suwaidi Karubi (51) yang ditemui Rabu pagi (14/5) menjelaskan, terakhir kali terjadi kebakaran hutan Bulan Oktober 2007 menghabiskan ratusan hektar kebun coklat.
"Kalau sekurangnya ada 500 keluarga bertanam coklat dengan lahan dua hektar, ada seribu hektar lahan kebun terbakar. Tidak ada lahan kosong untuk penyangga pencegah kebakaran di kebun warga," kata Suwaidi.
Kebakaran itu mengakibatkan warga kehilangan potensi pendapat jutaan hinggap puluhan juta rupiah tiap keluarga.Daniel Hutapea (52) guru SDN 01 Apoho yang juga bertani coklat, mengaku kehilangan tiga hektar tanaman coklat. "Kalau sudah kemarau panjang, kebun di Enggano rentan terhadap kebakaran," kata Hutapea.
Berkebun coklat merupakan salah satu sumber penghasilan utama penduduk Pulau Enggano yang 60 persen juga hidup sebagai nelayan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.