Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marasmus Sebabkan Anakku Lahir Cacat

Kompas.com - 21/06/2008, 08:28 WIB

BANJARMASIN, SABTU  - Kemiskinan yang melilit Faridah (35) seorang ibu muda warga Jalan Tembus Mantuil di Banjarmasin menjadi penyebab tiga  anaknya lahir dalam kondisi cacat.
     
Ibu dari empat putera-puteri itu sudah lama  ditinggal sang suami bekerja ke Malaysia disela-sela sebuah acara bersama perusahaan jamu di Banjarmasin, pertengahan pekan mengaku kesulitan hidup termasuk memperoleh makanan diantaranya penyebab ketiga anaknya lahir cacat.

Diakui ketika mengandung anak pertama, kondisi kehidupan keluarga masih agak lumayan termasuk dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari.

Maramus atau  kasus gizi buruk di Kalimantan Selatan (Kalsel) tampaknya masih menjadi problem yang masih sulit untuk dipecahkan dalam waktu singkat.

Dari empat bersaudara hanya  Fitri (10) anak pertama yang kini telah sekolah kelas III SD yang normal, selain itu  Muhammad (7), Suhardah (5) dan Aminah (2) lahir dalam kondisi lumpuh dan si bungsu mengalami kebutaan.

"Tidak ada sekolah yang mau menerima anak kedua saya, karena badannya kecil dan tidak bisa ngomong," katanya dengan mata berkaca-kaca.
     
Kondisi ekonomi yang cukup sulit ini, membuat suaminya yang selama ini tidak memiliki pekerjaan tetap, memutuskan untuk pergi ke Malaysia dengan harapan mendapatkan rizqi yang layak.

Namun kenyataannya, sejak kepergiannya, hingga kini tidak ada kabar berita apalagi mengirimkan uang. Terpaksa, ibu yang terlihat lusuh tersebut, berjuang hidup dengan menjadi buruh pengupas bawang di rumahnya. "Terpaksa kita bekerja di dalam rumah, karena harus menunggu anak-anak yang kini harus mendapatkan pengawasan penuh," tambahnya.
     
Pada saat hamil, sebenarnya Faridah aktif memeriksakan kandungannya ke Posyandu.Tapi upaya tersebut masih membuatnya harus menghadapi kenyataan anak-anaknya harus lahir cacat.

Kondisi Aminah, anak kecil dengan dua matanya yang hampir tertutup oleh benjolan besar itu dan tampak tidak berdaya itu, mendapatkan perhatian cukup besar dari Agnes Monica,  yang ikut memeriahkan acara bersama PT.Sido Muncul guna  menghibur dan menemui ibu-ibu yang memiliki anak penderita gizi buruk.

Agnes mencoba bersimpati dengan menggendong dan memeluk sang anak. "Jangan putus asa dan teruslah berjuang ya bu," pesannya.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel drg.Rosihan Adhani, mengungkapkan, untuk selanjutnya pihaknya telah meminta kedapa dinas kesehatan kota untuk merujuk pengobatan Aminah dan saudaranya ke Rumah Sakit Umum Daeraeh (RSUD) Ulin Banjarmasin, guna pemeriksaan lebih lanjut.

"Kita akan periksa apa penyebab kebutaan Aminah, apakah karena tumor atau lainnya, siapa tahu masih mungkin untuk diobati," katanya.

Kenapa ketiga anak Farida lahir cacat, tambahnya, kemungkinan karena bawaan genetik yang dipicu dengan faktor kekurangan gizi. "Kemungkinan karena faktor genetik dan dipicu oleh kekurangan gizi sehingga anak-anak Farida lahir cacat," katanya.

Di Kalsel, 2008  jumlah balita kekurangan gizi mencapai 95 anak, enam diantaranya meninggal dunia yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.

Jumlah tersebut, tambahnya jauh lebih kecil dibanding sebelumnya, pada 2007 mencapau 129 kasus gizi buruk dan 2006 mencapai 250 kasus.  
Negara-negara G-8 yang terdiri Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Rusia dan AS akan bertemu pada 7-9 Juli di kota peristirahatan Toyako, di Jepang utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com