Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Virus Hepatitis A, Berbahayakah?

Kompas.com - 11/09/2008, 15:41 WIB

Oleh Putut Bayupurnama

Belakangan ini, masyarakat Yogyakarta diresahkan dengan merebaknya sejenis penyakit infeksi yang menyerang hati atau lever manusia yang disebabkan oleh virus hepatitis A (VHA). Indonesia pada dasarnya termasuk daerah endemis penyakit tersebut, tetapi kasus per tahunnya, khususnya Yogyakarta, tidak begitu banyak. Namun, pada tahun ini, sejak sekitar bulan Mei 2008 angka kejadiannya melonjak jauh sehingga akhirnya dinyatakan sebagai kejadian luar biasa. Virus hepatitis A termasuk sejenis virus RNA yang menyerang hati (lever), dan hanya menimbulkan penyakit yang sifatnya akut saja dan tidak pernah berlangsung menjadi kronik seperti "saudaranya", virus hepatitis B (VHB) dan virus hepatitis C (VHC).

Namun, meskipun sangat jarang, penyakit hepatitis A akut ini bisa menjadi fulminan dan fatal (hanya sekitar 0,35 persen). Sejauh kasus-kasus yang ditangani penulis belum ditemukan kasus yang fatal.

Infeksi virus hepatitis A mempunyai masa inkubasi antara 15-50 hari, rata-rata 30 hari, dan diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya melalui pemeriksaan darah IgM anti HAV positif dan biasanya disertai peningkatan kadar ensim-ensim hati seperti SGOT, SGPT, dan bilirubin.

Apabila pada seseorang baru dijumpai IgM anti HAV positif saja, maka gejala-gejalanya akan muncul dalam jangka waktu 5-10 hari kemudian.

Gejala penyakit ini yang biasa dijumpai adalah demam, yang dapat mencapai suhu tinggi selama 1-4 hari disusul rasa mual, muntah yang kadang-kadang hebat, nyeri ulu hati, diare, lemas, kemudian pada sebagian kasus dapat timbul kekuningan pada bagian putih mata karena peningkatan kadar bilirubin yang dapat meningkat tinggi. Pemeriksaan darah pada beberapa kasus dijumpai adanya penurunan jumlah trombosit sehingga pada keadaan awal gejalanya dapat mirip dengan demam berdarah. Dalam waktu satu minggu sejak muncul gejala, umumnya kondisi klinis pasien sudah membaik, meskipun ensim-ensim hati masih cukup tinggi. Melalui makanan

Penyakit ini dapat menyerang anak-anak hingga dewasa atau usia lanjut. Usia tertua yang pernah penulis rawat adalah usia 69 tahun. Namun, pada anak-anak di bawah usia 6 tahun umumnya tidak menimbulkan gejala (asimtomatik), tetapi kelompok usia ini bisa menjadi reservoir penularan.

Penyakit infeksi hepatitis A akut ini terutama sekali ditularkan secara fekal-oral, artinya melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses seseorang yang mengidap virus hepatitis A, serupa dengan penularan penyakit demam tifoid (tipus).

Oleh karena itu, sangat berkaitan dengan ketaatan seseorang dengan budaya hidup sehat dan sanitasi lingkungan. Penularan dapat pula terjadi melalui transfusi darah atau jarum suntik yang terkontaminasi VHA (pada kasus-kasus pemakaian jarum suntik bersama, misalnya kasus narkoba suntik).

Tidak ada terapi khusus antivirus untuk hepatitis A akut, demikian juga tidak perlu pantang makanan tertentu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com