Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memupus Lelah, Memanjakan Tubuh dan Menenteramkan Hati

Kompas.com - 11/10/2008, 12:02 WIB

Spa lainnya yang cukup menggoda adalah Ayurveda di Jalan Surabaya 47, Menteng, Jakarta Pusat. Sesuai namanya, jenis perawatan spa yang ditawarkan di sini berkiblat ke negeri India. Seperti halnya, Klub Bimasena, 90 persen pelanggan di sini adalah kalangan ekspatriat.

Menurut Mimie Siregar-Husein, Manager Ayurveda, relaksasi yang dilakukan di Ayurveda menstimuli kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri dari berbagai dampak akibat stres, lelah, ketidakmurnian, dan kontaminasi racun.

Sebelum menjalani perawatan tubuh, seorang pelanggan harus mengikuti tes dosha, sebuah tes kecil untuk mengetahui tipe tubuh pelanggan. "Ada tiga macam tubuh manusia, vatta (udara), pitta (api), dan kapha (bumi/air). Vatta adalah tubuh yang kurus, pitta yang sedang, dan kapha adalah gemuk.

Kategorisasi itu untuk menentukan jenis perawatan dan jenis minyak yang digunakan. Jenis vatta cocok dengan minyak kelapa, yang mengandung tinggi lemak, pitta menggunakan zaitun, sedangkan kapha menggunakan campuran antara minyak rendah lemak, ramuan herbal, dan air.

Uniknya, minyak ini diteteskan dari sebuah kendi dari kuningan yang digantung di atas kepala. Dari kendi itu minyak akan diteteskan tepat di dahi pelanggan. Kira-kira 15 menit. Minyak yang menetes itu kemudian dialirkan ke seluruh kepala dan tubuh dengan pijatan yang dilakukan oleh dua orang.

Penetesan di dahi dimaksudkan karena di situlah letak pusat saraf. Penetesan ini membantu klien yang mengalami migren atau sakit kepala pulih dari rasa sakit yang menekan. Rasanya memang seperti pijatan lembut yang terus-menerus.

Penetesan minyak dilakukan pada dahi karena titik dahi dianggap merupakan pusat saraf. Saat minyak mengalir di dahi, rasanya memang seperti pijatan lembut yang terus-menerus.

Bagi yang ingin melepas lelah raga dengan metode di luar yang ditawarkan oleh spa, di Jakarta dan sekitarnya juga banyak tersedia pijat tradisional, pijat refleksi, dan pijat dengan alat khusus berupa besi yang dipanaskan dengan suhu tertentu.

Pijat refleksi yang disajikan dengan sentuhan modern terdapat di Jalan Pluit Selatan Raya dan sekitarnya. Adapun pijat dengan besi panas, yang tak kalah menimbulkan sensasi baru pada tubuh, bisa diperoleh di tempat pijat Alat Terapi Fisik Gondo Seri-8 atau ATFG-8 yang berpusat di Bandung. Alat kesehatan khusus untuk melakukan pijat dengan unsur fisioterapi, refleksi, accupressure, dan pijat tradisional tersebut memang hasil karya Sugondo.

Menurut situs ATFG-8, secara fisiologi terapi ATFG-8 adalah terapi darah dan sepuluh jaringan tubuh, antara lain pembuluh darah, otot, syaraf, kelenjar endokrin, kelenjar getah bening, jaringan organ dalam sampai jaringan otak.

Jika ingin mencobanya, tak perlu harus jauh-jauh ke Bandung, di seantero Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi bahkan di banyak kota dalam dan luar Pulau Jawa terdapat cabang ATFG-8.

Terapis yang sudah mendapat pendidikan di kantor pusat akan melakukan pijatan untuk pria maupun wanita sesuai tingkat ukuran yang diinginkan konsumen. "Bila bapak-bapak yang pijat biasanya buka badan agar panas dari alat ini lebih meresap, tetapi untuk kaum perempuan cukup pakai baju tipis saja," saran Robiah, terapis di ATFG-8 Matraman, Jakarta Pusat.

Selama satu jam, tangan Robiah mengoperasikan alat khusus itu dari ujung kaki sampai kepala. "Pijat ini tak hanya untuk penghilang capek, tetapi juga untuk pengobatan macam-macam penyakit seperti stroke dan kista," katanya. Apa pun metodenya, pijatan di atas tubuh yang sedang amat penat tetap akan terasa nikmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com