Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memupus Lelah, Memanjakan Tubuh dan Menenteramkan Hati

Kompas.com - 11/10/2008, 12:02 WIB

Jakarta kelihatannya makin kelelahan. Lihatlah gejalanya. Beragam spa terus bertumbuhan, beragam pelayanan pijat-memijat pun menjamur di pelosok kota. Layanan ini tak juga surut pengunjung warga kota ini, yang selalu saja kelelahan. Mereka ingin dimanjakan, ditenteramkan, dan dilemaskan otot-ototnya. Apalagi setelah musim mudik Lebaran....

Salah satu spa (salus per aquam) yang menyediakan layanan pijat yang unik adalah Klub Bimasena di Jalan Dharmawangsa Raya 39, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di spa ini tersedia layanan terapi pijat yang unik dan cukup digandrungi pengunjung, yaitu pijat dengan batu hangat (hot stone) dan hidroterapi. Kedua terapi ini sudah tersedia di Bimasena sejak tahun 1997 dan 2000.

Pada jenis pijat hot stone, awalnya batu-batu vulkanis yang hangat diletakkan di titik-titik cakra di tubuh dan bagian lainnya, seperti telapak tangan dan diselipkan di antara jemari kaki. Batu tersebut dihangatkan dengan direbus dalam air.

Batu yang digunakan memiliki ukuran cukup besar dan permukaan halus. Fungsi batu yang hangat itu adalah menyeimbangkan fungsi titik-titik cakra di tubuh sehingga kita merasa lebih sentosa. "Tingkat panas atau hangatnya batu tergantung selera atau ketahanan pelanggan," kata Lily, salah seorang terapis.

Batu juga digunakan sebagai alat pijat. Setelah minyak aromaterapi diborehkan pada tubuh, batu yang hangat itu digelindingkan dengan tekanan tertentu di seluruh tubuh. Dengan demikian, paduan kehangatan dan tekanan dari batu yang keras terasa sangat efektif melemaskan ketegangan tubuh. Sensasi nikmatnya itu rasanya sulit dilukiskan.

"Metode ini awalnya populer di dunia Barat seperti Amerika. Namun, batu-batunya justru kerap diambil dari Indonesia. Batu vulkanis mampu menyimpan panas lebih lama sehingga cocok untuk metode ini," kata Manajer Klub Bimasena Ida Sri Mulyani.

Humas Klub Bimasena Eleine Koesyono menambahkan, terapis senantiasa menyesuaikan irama gerakan pijatannya selaras dengan tempo musik lembut yang diperdengarkan. "Semua indera distimuli dalam satu keselarasan. Sebab itu, sejak pengunjung masuk area spa pun sebenarnya sudah mulai dimanjakan dengan suasananya," kata Eleine.

Sementara itu, hidroterapi merupakan terapi air yang merupakan prinsip dasar spa. Pada terapi ini, tubuh kita dipijat tanpa intervensi tangan manusia sama sekali melainkan hanya dengan tekanan air yang disemprotkan ke tubuh. Metode scotch shower tersebut mirip dengan semprotan air dari water canon untuk mengusir demonstran. Variasi lain hidroterapi adalah berendam dalam bak sembari tubuh dipijat dengan semburan air yang tekanannya lebih lembut.

"Peminat perawatan semacam ini tak hanya perempuan, namun juga banyak dari kaum laki-laki. Bisnis spa di Jakarta akan tetap bergairah karena orang Jakarta memang butuh rileks," tambah Ida.

Spa ala India

Spa lainnya yang cukup menggoda adalah Ayurveda di Jalan Surabaya 47, Menteng, Jakarta Pusat. Sesuai namanya, jenis perawatan spa yang ditawarkan di sini berkiblat ke negeri India. Seperti halnya, Klub Bimasena, 90 persen pelanggan di sini adalah kalangan ekspatriat.

Menurut Mimie Siregar-Husein, Manager Ayurveda, relaksasi yang dilakukan di Ayurveda menstimuli kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri dari berbagai dampak akibat stres, lelah, ketidakmurnian, dan kontaminasi racun.

Sebelum menjalani perawatan tubuh, seorang pelanggan harus mengikuti tes dosha, sebuah tes kecil untuk mengetahui tipe tubuh pelanggan. "Ada tiga macam tubuh manusia, vatta (udara), pitta (api), dan kapha (bumi/air). Vatta adalah tubuh yang kurus, pitta yang sedang, dan kapha adalah gemuk.

Kategorisasi itu untuk menentukan jenis perawatan dan jenis minyak yang digunakan. Jenis vatta cocok dengan minyak kelapa, yang mengandung tinggi lemak, pitta menggunakan zaitun, sedangkan kapha menggunakan campuran antara minyak rendah lemak, ramuan herbal, dan air.

Uniknya, minyak ini diteteskan dari sebuah kendi dari kuningan yang digantung di atas kepala. Dari kendi itu minyak akan diteteskan tepat di dahi pelanggan. Kira-kira 15 menit. Minyak yang menetes itu kemudian dialirkan ke seluruh kepala dan tubuh dengan pijatan yang dilakukan oleh dua orang.

Penetesan di dahi dimaksudkan karena di situlah letak pusat saraf. Penetesan ini membantu klien yang mengalami migren atau sakit kepala pulih dari rasa sakit yang menekan. Rasanya memang seperti pijatan lembut yang terus-menerus.

Penetesan minyak dilakukan pada dahi karena titik dahi dianggap merupakan pusat saraf. Saat minyak mengalir di dahi, rasanya memang seperti pijatan lembut yang terus-menerus.

Bagi yang ingin melepas lelah raga dengan metode di luar yang ditawarkan oleh spa, di Jakarta dan sekitarnya juga banyak tersedia pijat tradisional, pijat refleksi, dan pijat dengan alat khusus berupa besi yang dipanaskan dengan suhu tertentu.

Pijat refleksi yang disajikan dengan sentuhan modern terdapat di Jalan Pluit Selatan Raya dan sekitarnya. Adapun pijat dengan besi panas, yang tak kalah menimbulkan sensasi baru pada tubuh, bisa diperoleh di tempat pijat Alat Terapi Fisik Gondo Seri-8 atau ATFG-8 yang berpusat di Bandung. Alat kesehatan khusus untuk melakukan pijat dengan unsur fisioterapi, refleksi, accupressure, dan pijat tradisional tersebut memang hasil karya Sugondo.

Menurut situs ATFG-8, secara fisiologi terapi ATFG-8 adalah terapi darah dan sepuluh jaringan tubuh, antara lain pembuluh darah, otot, syaraf, kelenjar endokrin, kelenjar getah bening, jaringan organ dalam sampai jaringan otak.

Jika ingin mencobanya, tak perlu harus jauh-jauh ke Bandung, di seantero Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi bahkan di banyak kota dalam dan luar Pulau Jawa terdapat cabang ATFG-8.

Terapis yang sudah mendapat pendidikan di kantor pusat akan melakukan pijatan untuk pria maupun wanita sesuai tingkat ukuran yang diinginkan konsumen. "Bila bapak-bapak yang pijat biasanya buka badan agar panas dari alat ini lebih meresap, tetapi untuk kaum perempuan cukup pakai baju tipis saja," saran Robiah, terapis di ATFG-8 Matraman, Jakarta Pusat.

Selama satu jam, tangan Robiah mengoperasikan alat khusus itu dari ujung kaki sampai kepala. "Pijat ini tak hanya untuk penghilang capek, tetapi juga untuk pengobatan macam-macam penyakit seperti stroke dan kista," katanya. Apa pun metodenya, pijatan di atas tubuh yang sedang amat penat tetap akan terasa nikmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com