Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur, Pentingkan Kualitasnya!

Kompas.com - 11/10/2008, 12:59 WIB

JAKARTA, SABTU — Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa para ahli menyarankan 8 jam tidur dalam satu hari. Jika tak memungkinkan, maka utamakan kualitas tidur, bukan kuantitasnya. Hal tersebut disampaikan Guru Besar Psikiatri Fakultas Kedokteran UI Prof Dr Dadang Hawari, dalam seminar New Treatment Option of Insomnia di Jakarta, Sabtu (11/10).

"Menurut para ahli, tidur yang bagus 8 jam sehari. Tapi manusia modern saat ini jarang yang seperti itu. Tapi tidak masalah, tidur kurang dari 8 jam asalkan berkualitas. Dengan kata lain, yang terpenting bukan lamanya tidur tapi kualitasnya," ujar Dadang.

Namun, Dadang menyarankan agar tidur jangan kurang dari 6 jam sehari. Menurutnya, tak terlalu menjadi persoalan apakah tidur dilakukan pada siang atau malam hari. "Misalnya, ada yang kerja shift malam sehingga jam tidurnya jadi siang hari. Tidak masalah, sepanjang orang itu sudah terbiasa, sudah terprogram dalam otaknya dan dia tidak merasa bermasalah dengan hal itu, bisa tetap tidur nyenyak," lanjut Dadang.

Sementara itu, dokter dari bagian psikiatri FKUI RSCM Dr Nurmieti Amir SpKJ mengatakan, tidur sifatnya sangat individual. Kualitas tidur seseorang ditandai dengan segar atau tidaknya seseorang saat bangun.

"Ukurannya gampang, segar atau tidak ketika bangun tidur. Kalau dia kurang dari 8 jam tapi pas bangun segar, tidak bisa dikatakan insomnia," ujar Nurmieti.

Mengenai apa perbedaan antara tidur fisiologis (tidur tanpa bantuan obat, berlangsung secara alamiah) dan tidur fisiologis dengan bantuan obat, dalam pandangan Nurmieti akan menghasilkan kualitas tidur yang berbeda.

Tidur yang paling bagus, menurutnya, adalah tidur fisiologis. Sebab, tubuh dibawa tidur secara alami dan tidak dipaksakan. Untuk mendapatkan tidur fisiologis yang berkualitas, kuncinya adalah kendali diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com