Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Tidur, Kenali Gejala Atasi Masalahnya!

Kompas.com - 11/10/2008, 15:01 WIB

GANGGUAN TIDUR atau sleep disorder pasti merepotkan penderitanya. Selain kualitas tidur memburuk, produktivitas menurun.

Spesialis Kesehatan Jiwa, Prof Dr HM Syamsulhadi SpKJ, menyebutkan, setidaknya ada 5 jenis gangguan tidur, yakni early insomnia, middle insomnia, late insomnia, intermittent insomnia, dan total insomnia.

Early Insomnia yaitu mengalami susah tidur. Middle insomnia dialami bila seseorang sering terbangun di sela tidur meski bisa tidur pada waktunya. Late Insomnia terjadi pada orang yang bisa tidur dengan mudah, tapi bangun lebih awal dari jamnya dan susah tidur lagi setelah terbangun. Disebut intermittent insomnia, orang sering sering terbangun atau tidur selalu terputus. Dan terakhir total insomnia, tidak bisa tidur sama sekali.

"Gangguan tidur ini bisa disebabkan karena adanya penyakit fisik dan gangguan mental seperti stres, cemas, depresi, psikosis, dan karena obat-obatan," kata Syamsul di acara peluncuran obat Rozerem (Ramelteon) di Jakarta, Sabtu (11/10).

Tiga terapi

3 terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur antara lain biologik, psikologik, dan sosial. Terapi biologik di antaranya terapi kausa (dicari penyebabnya dan diatasi), terapi simptomatis (mencermati gejala), dan terapi kombinasi.

"Sebaiknya diberikan obat-obat non-adiktif. Rozerem ini tidak menimbulkan ketergantungan dan mekanisme kerjanya baru sehingga tidak perlu khawatir akan terjadinya ketergantuang terhadap obat dan efek samping lainnya," ujar Syamsul.

Sementara itu, terapi psikologik yang bisa dilakukan antara lain psikoterapi suportif, re-edukatif, rekonstruktif, kognitif, psiko-dinamik, perilaku, dan psikoterapi keluarga.

Terapi sosial dilakukan dengan menyelesaikan masalah yang bisa mejadi sumber stres (stressor), misalnya perkawinan, problem dengan orangtua, hubungan interpersonal, pekerjaan, lingkungan hidup, keuangan, dan faktor keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com