Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencintai Kopi dengan Hati

Kompas.com - 10/11/2008, 14:30 WIB

Di tengah derasnya gempuran warung kopi internasional di Indonesia, kehadiran Anomali Coffee serasa memberikan angin sejuk untuk mempertahankan keberadaan kopi anak negeri. 

Anda tidak akan menemukan warung kopi ini di mal, tetapi di sebuah bangunan sederhana berlantai dua di pinggiran jalan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tidak ada yang mencolok dari warung kopi yang digawangi Agam dan Irvan itu, kecuali papan nama kecil yang mudah membuat orang melewatkannya.

Saya pun nggak 'ngeh' saat mencari Anomali, sehingga harus menyisiri kembali jalan Senopati untuk  menemukannya. Kami datang menjelang petang, waktu yang pas untuk menikmati kopi sambil bercengkerama dengan teman.

Dengan konsep gudang kopi yang cozy, membuat saya betah berlama-lama. Di ruangan yang berdinding bata merah saya bisa melihat keseluruhan proses pembuatan kopi, mulai dari biji kopi mentah hingga menjadi bubuk.

"Biji kopi yang disajikan di adalah Freshly Roasted Beans sehingga karakteristik rasa dari biji-biji kopi tersebut selalu terjaga dalam kondisi maksimal," terang Irvan yang memanggang sendiri biji-biji kopi ini.

Setiap minggunya, ia dan Agam memanggang dua kilo biji kopi mentah dari setiap jenis kopi yang berbeda. Ada tujuh jenis kopi Arabika yang disajikan. Java Jampit, Toraja Kalosi, Aceh Gayo Organik, Sumatera Lintong, Sumatera Mandailing, Bali Kintamani dan Papua Wamena. Semuanya dengan kualitas premium (dihasilkan dari panenan yang sama, spesies dan ukuran yang sama).

Bukan tanpa alasan kedua sahabat ini memilih lebih Arabika ketimbang Robusta. Arabika adalah primadona di dunia perkopian karena kualitasnya yang superior disamping kandungan kafeinnya lebih rendah daripada Robusta.

"Kami ingin kopi Arabika Indonesia bisa bersaing dengan kopi sejenis di dunia. Setelah ini sukses, baru kami akan mempromosikan kopi Robusta," imbuh Agam.

Memanggang biji kopi dengan baik juga bukan perkara gampang. Butuh waktu tiga bulan untuk menghasilkan kualitas kopi yang premium. Irvan lalu bercerita, saat pertama memanggang di mesin Coffe Roaster yang khusus didatangkan dari Turki, seluruh biji kopi yang ia panggang gosong. "Asap yang keluar juga banyak banget sampai ke jalan, jadi dikira kebakaraan," aku Irvan.

Terbukti usaha keras keduanya tidak sia-sia. Anomali Coffee kini menjadi alternatif bagi para penikmat kopi Indonesia. Setiap hari, apalagi weekend, pengunjung harus rela mengantri agar bisa menikmati aneka sajian kopi di gerai yang dibuka pada Juli 2007. 
        
Untuk memanggangnya, dibutuhkan waktu selama 12-15 menit dengan suhu sekitar 185-195 derajat Celcius, kopi didinginkan dan dimasukkan ke dalam freezer selama satu hari. Hal ini untuk menghilangkan minyak yang dihasilkan dari panggangan dan kesegaran kopi tetap terjaga. Barulah biji-biji kopi yang sudah matang ini siap dijadikan bubuk kopi yang bisa bertahan selama tiga bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com