Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumur PLTPB Mataloko Semburkan Lumpur Panas

Kompas.com - 19/01/2009, 23:01 WIB

GOLEWA, SENIN - Satu sumur pengeboran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau PLTPB Mataloko, di Desa Ratu Gesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur menyemburkan lumpur panas.

Semburan lumpur panas setinggi 1,5 meter itu meresahkan warga sekitar. Mereka takut luapan lumpur makin besar yang dapat merusakkan kebun mereka, serta membahayakan permukiman warga.

Semburan lumpur panas itu sudah berlangsung sekitar satu bulan ini. Pada mulanya semburannya kecil saja, tapi kian l ama kian besar seperti sekarang. Kami berharap kejadian ini tidak seperti lumpur Lapindo, kata Hanis Wae, warga Desa Ratu Gesa, Senin (19/1), di Golewa.

Menurut staf Monitoring Sumur PLTPB Mataloko Sugito, kejadian itu merupakan manifestasi alam akibat musim hujan, dan warga diimbau tidak resah.

Pada musim panas di area panas bumi ini tetap mengeluarkan uap panas melalui tanah-tanah yang merekah. "Sedangkan di musim hujan, suhu yang tinggi sekitar 120 derajat celcius di bawah permukaan tanah itu ketika mendapat guyuran hujan bereaksi seperti air mendidih, hingga menyemburkan lumpur panas," kata Sugito.

Pengajar Seminari St Yohanes Berkhmans Mataloko Romo Yance Lengga Pr menyatakan, semburan lumpur panas itu mencapai 1,5 meter dalam seminggu terakhir.

Sebelumnya semburan kecil saja. Fenomena alam ini amat meresahkan warga, sebab yang namanya alam ini kita tidak bisa mengetahui dampaknya akan sepe rti apa, kapan berhentinya, dan dengan kekuatan apa bisa diatasi. Warga amat berharap proyek PLTPB Mataloko ini segera beropera si, sebab sekian lama sejak pengeboran sekitar tahun 2000 tapi sampai sekarang proyek ini tak juga beroperasi, kata Romo Yance.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com