Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Tuntut Kompensasi Lebih Besar

Kompas.com - 24/01/2009, 04:57 WIB
 

BEIJING, JUMAT — Para orangtua yang anak-anaknya sakit setelah meminum susu yang terkontaminasi melamin, Jumat (23/1), mendesak pemerintah menunjukkan tanggung jawab dengan memberi kompensasi lebih besar. Hal itu disampaikan sehari setelah pengadilan memvonis dua terdakwa dengan hukuman mati dan hukuman penjara berjangka waktu lama bagi 19 terdakwa lainnya.

Zhao Lianhai, salah satu orangtua yang anaknya menjadi korban, mengungkapkan, dia bersama tiga orangtua lain telah menyampaikan sebuah petisi kepada Departemen Kesehatan.

Petisi itu ditandatangani sekitar 550 orangtua, yang meminta perawatan medis gratis dan perawatan gratis lanjutan untuk seluruh korban serta penggantian uang berobat yang telah mereka keluarkan. Mereka juga menuntut penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh jangka panjang susu tercemar melamin itu terhadap kesehatan.

Pemerintah berjanji

”Ini bukan masalah apa yang dikatakan pejabat kepada kami, tetapi ini masalah apa yang mereka lakukan. Jika tuntutan-tuntutan ini tidak dipenuhi, anak saya hanya akan mempunyai umur hidup 10 tahun. Hidup apa seperti itu? Anak saya adalah segalanya,” ujar Jiang Yaling, seorang ibu dari Guizhou, yang mengikuti pertemuan di Departemen Kesehatan, Jumat (23/1). Dia menambahkan, para pejabat berjanji memproses petisi itu secepatnya.

”Vonis pengadilan tidak adil, khususnya vonis terhadap Tian Wenhua,” ungkap Li Xuemie, seorang ibu yang bayinya sakit, menunjuk pada mantan pemimpin tertinggi perusahaan produk susu Sanlu, terdakwa utama dalam kasus itu. (AP/AFP/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com