Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Bayi Kembar 8 Diduga Ketagihan Melahirkan

Kompas.com - 02/02/2009, 13:50 WIB

Ketagihan?

Penelitian psikologi telah dilakukan mengenai alasan sebagian ibu ketagihan hamil berkali-kali. David Diamond, Direktur Center for Reproductive Psychology di San Diego, mengatakan, para ibu dapat ketagihan hamil karena sejumlah alasan. Sebagian temuan menunjukkan, pengalaman itu sangat memuaskan sehingga mereka memilih menjadi ibu.

Diane G Sanford, psikolog dan penulis yang mengkhususkan diri pada kesehatan mental reproduktif perempuan, mengatakan, meskipun ia tak banyak mengetahui latar belakang Nadya, banyak perempuan yang memiliki gangguan dorongan obsesif dapat memiliki perasaan yang sangat mendalam mengenai berbagai obsesi. "Obsesinya berada pada seputar anak-anak, memiliki anak, dan menjadi ibu," kata Diane. "Sampai tingkat apa identitas dan penghargaannya untuk menjadi seorang ibu, dan mengapa sejak usia muda ini telah memenuhi pikirannya.

Yolanda Garcia (49) dari Whittier mengatakan, ia membantu merawat putra Nadya yang berusia tiga tahun dan menderita autis. "Dari apa yang dapat saya beritahukan ialah ia sangat gembira dengan dirinya, dan mengatakan ia suka memiliki anak dan ia ingin 12 anak secara keseluruhan," kata Garcia kepada Long Beach Press-Telegram.

"Ia memberi tahu saya bahwa semua anaknya berasal dari pembuahan tabung, dan saya berkata, ’Hah, bagaimana kamu melakukan itu dan pergi ke sekolah pada saat yang sama?’" katanya. "Dan ia mengatakan itu dilakukannya karena ia mendapat bayaran." Garcia mengatakan ia tak menanyakan lebih detail.  

Nadya meraih gelar sarjana pada 2006 dalam bidang pemberdayaan anak dan remaja dari California State University, Fullerton. Sampai musim semi lalu, ia kuliah di tingkat master dalam bidang penyuluhan. Ini dikatakan juru bicara perguruan tinggi, Paula Selleck, kepada Press-Telegram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com