Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susahnya Menjinakkan Anjing Gila

Kompas.com - 21/02/2009, 07:29 WIB
PENULARAN penyakit rabies atau penyakit anjing gila kian merebak. Bali yang selama puluhan tahun bebas rabies tak luput dari serangan virus mematikan ini.

Pemerintah Kabupaten Badung telah memvaksin 20.000 anjing peliharaan dan mengeliminasi sedikitnya 1.300 anjing liar di seluruh Badung. Vaksinasi tahap kedua akan digelar mulai awal Maret mendatang.

Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Badung I Made Badra, di Denpasar, Jumat (20/2), mengungkapkan, aparat bersama masyarakat terus menyisir desa di kawasan Badung, terutama di Kecamatan Kuta Selatan dan Kuta, memastikan jumlah anjing liar mendekati nol.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengakui, Indonesia belum berhasil mengeradikasi penyakit yang sumber penularannya dari binatang (zoonosis) itu.

Dalam lima tahun terakhir, rata-rata jumlah penduduk yang digigit anjing lebih dari 15.000 orang di 24 provinsi di Tanah Air. Jumlah penderita rabies ratusan orang per tahun dan sebagian besar meninggal dunia.

Tahun 2008, jumlah kasus gigitan anjing 14.106 orang, 9.565 orang mendapat vaksin serta obat-obatan, penderita rabies 85 orang. ”Di Bali, lebih dari 1.700 kasus orang digigit anjing beberapa bulan ini,” kata Tjandra.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor I Wayan T Wibawan memaparkan, meluasnya rabies ini disebabkan tidak terkendalinya populasi anjing liar.

”Ini terjadi karena lemahnya sistem deteksi dini dan evaluasi periodik,” kata Wibawan. Di Indonesia mayoritas kasus rabies ditularkan oleh anjing. Rabies juga dapat ditularkan kucing, kelelawar, musang, dan kera.

”Survei serologi untuk mengetahui antibodi pada hewan yang menjadi sumber penularan seharusnya dilakukan periodik. Sayang ini tidak dilakukan karena belum prioritas pemerintah,” ujarnya.

Pengamat masalah kesehatan hewan, Mangku Sitepu, menilai ada beberapa faktor yang mendorong meluasnya penyebaran rabies di Indonesia. Salah satunya adalah lemahnya pengendalian sumber penularan.

Di Bali, misalnya, penyebaran rabies terjadi karena masuknya anjing-anjing ras ke sana. Mobilitas penduduk ikut mendorong penyebaran rabies, misalnya kedatangan nelayan dari Nusa Tenggara Timur yang endemik rabies ke Bali dengan membawa anjing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com