Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Korsel Uji Coba Bahan Obat Tumor Otak

Kompas.com - 26/02/2009, 16:25 WIB

SEOUL, KAMIS — Beberapa ilmuwan lokal berhasil melakukan uji coba pra-klinis atas peralatan perawatan tumor otak yang bakal membantu para dokter memerangi kanker perenggut nyawa.
    
Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Seol Dai-wu, profesor ilmu pengetahuan kehidupan di Kyungwon University, mengatakan, beberapa percobaan dengan menggunakan "adenovirus secretable trimeric TRAIL" (Ad-stTRAIL) pada "tikus telanjang" menghasilkan pengurangan luar biasa terhadap ukuran tumor berbahaya.
    
Ad-stTRAIL dihasilkan oleh TRAIL (tumor necrosis factor-related apoptosis-inducing ligand) yang muncul, yang telah terbukti efektif dalam membunuh kanker, dengan "adenovirus" umum. Bahan campuran tersebut menyerang pertumbuhan sel kanker tanpa merusak jaringan otak yang sehat, tak seperti pengobatan yang ada sekarang.
    
Semua tikus itu telah direkayasa secara khusus agar mengembangkan "glioma" di dalam otak manusia, bentuk tumor otak yang paling umum. Rata-rata separuh kasus tumor otak adalah jenis ini, dan sebagian besar pasien meninggal dalam waktu satu tahun setelah didiagnosis.
    
Seol dan beberapa peneliti dari Dong-A Pharmaceutical Co dan University of Pittsburgh mengatakan, semua tikus yang disuntikkan beragam bahan Ad-stTRAIL tak memperlihatkan dampak khusus, seperti infeksi atau kehilangan berat badan.
     
"Karena percobaan hewan pra-klinis tersebut telah memperlihatkan hasil yang menjanjikan, Dong-A telah meminta izin dari Badan Obat dan Makanan Korea (KFDA) guna melakukan percobaan klinis pada manusia," kata Profesor itu.  
    
Percobaan klinis memerlukan waktu pelaksanaan selama tiga tahun. Jika tak ada masalah yang muncul, satu obat mungkin sampai ke pasar dalam waktu lima atau enam tahun. Temuan Ad-stTRAIL tersebut telah disiarkan di dalam jurnal ilmiah Online, PloS One, terbitan paling akhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com