Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nita, Penderita Sindrom Stephen Jhonson Jalani Operasi Wajah

Kompas.com - 03/03/2009, 18:32 WIB

MALANG, SELASA - Nita Nurhalimah (21), penderita Sindrom Stephen Jhonson hingga wajahnya rusak, Selasa (3/3) kemarin menjalani operasi pengangkatan jaringan mati di antara batang hidung dan mulut. Operasi ini lanjutan dari operasi sehari sebelumnya, untuk menyingkirkan jaringan mati di wajah gadis asal Kelurahan Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar itu.

"Kami akan membuang jaringan mati terakhir antara batang hidung dengan mulut. Ini lanjutan dari pengangkatan awal jaringan mati sehari sebelumnya," tutur Ketua tim penanganan kasus tersebut dari Rumah sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, dr Herman Yoseph,SpBP, Selasa (3/3) di Malang.

Setelah dioperasi, Nita akan dipantau oleh 11 tim dokter RSSA yang menanganinya. Setelah kondisinya baik, kami pikirkan upaya rekonstruksi wajahnya. "Rekonstruksi wajah itu untuk mengembalikan yang cacat misalnya kehilangan hidung, menjadi seperti normalnya. Memang tidak akan sama seperti orang normal, namun setidaknya menyerupai," tutur Herman.

Kapan pastinya rekonstruksi wajah dilakukan, Herman mengaku belum tahu. Sindromnya sudah selesai. "Tinggal optimalisasi keadaan umumnya. Kalau keadaan umumnya membaik, rekonstruksi wajah bisa dilakukan," ujar Herman.

Jaringan kulit pengganti yang akan dipakai untuk merekonstruksi wajah Nita menurut Herman bisa diambil dari berbagai daerah. "Yang sederhana bisa dengan skin drafting (menambal kulit) secara lokal atau dari sekitar wajah, atau bisa diambilkan dari lokasi lain," ujar Herman.

Solikhin (49), ayah Nita mengatakan berharap agar operasi anaknya berjalan lancar. "Kami ingin operasi berjalan dengan baik dan lancar. Sehingga kondisi anak saya semakin membaik," ujarnya.

Menurut Solikhin, sejak dirujuk ke RSSA MALang pada Jumat (27/2) lalu, kondisi Nita memang terus membaik. Jika sebelumnya tidak bisa begitu banyak makan, maka porsi makan Nita dari hari ke hari terus bertambah. "Upaya minum dengan sedotan sudah bisa. Bahkan setahu saya oleh perawat tadi sudah dicoba diberi minum lewat botol kecil air mineral," imbuhnya.

Sejak dirujuk ke RSSA Malang, awalnya Nita ditempatkan di ruang 24 B. Senin siang, Nita dipindahkan ke ruang 16 burn care RSSA Malang. Nita segera ditangani oleh 11 dokter yang terbentuk sebagai tim. Mereka berasal dari berbagai macam dokter seperti dokter bedah plastik, dokter THT, dokter mata, dokter patologi klinik, gizi, dan sebagainya.

Oleh dokter Nita disebut mengalami Sindrom Stephen Jhonson. Sebabnya apa, Herman mengaku masih akan digali lebih lanjut. Yang jelas ia mengalami kematian jaringan di sekitar wajah. Solusinya adalah dengan operasi. "Namun syaratnya keadaan umum penderita harus optimal," imbuh Herman.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com