Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamur dan Teh Hijau Bisa Kurangi Risiko Kanker

Kompas.com - 20/03/2009, 03:45 WIB

Sydney, Rabu - Para perempuan etnis China yang diet dengan memperbanyak makan jamur (mushroom) dan minum teh hijau berhasil mengurangi tingkat risiko terkena kanker payudara dan berkembangnya penyakit kanker. Manfaat ini terutama dirasakan perempuan China pada saat menjelang dan setelah mengalami menopause.

Demikian hasil studi oleh Min Zhang dari Universitas Western, Australia, dan timnya pada diet yang dilakukan 2.018 perempuan dari Kota Hangzhou, China bagian tenggara—separuh dari mereka terkena kanker payudara —Juli 2004 sampai September 2005. ”Ini menjelaskan mengapa tingkat kanker payudara di China 4-5 kali lebih rendah daripada negara-negara berkembang lainnya,” kata Min, Rabu (18/3) di Sydney.

”Risiko kanker payudara secara signifikan menurun pada mereka yang banyak mengonsumsi jamur segar daripada mereka yang tidak makan jamur. Baik jamur segar maupun yang kering sama efektifnya,” katanya.

Dengan memakan 10 gram jamur atau memakan jamur berukuran lebih kecil dari kancing setiap hari akan memberi efek yang menguntungkan.

Min menemukan, kemungkinan terkena kanker payudara turun menjadi dua pertiganya ketimbang mereka yang tidak mengonsumsi jamur sama sekali. Teh hijau dan jamur juga mengurangi risiko perburukan pada kanker yang ada.

Kombinasi

Fakta bahwa kombinasi teh hijau dan jamur lebih efektif daripada hanya mengonsumsi jamur dapat menjelaskan mengapa angka kasus kanker payudara di antara kaum perempuan China lebih rendah.

”Ini studi pertama kali yang mengevaluasi efek dari kombinasi jamur dan teh hijau pada kanker payudara,” kata Min.

”Jika temuan ini dikonfirmasi secara konsisten pada riset lain, ini berpotensi untuk melindungi perempuan dari berkembangnya kanker payudara dengan intervensi diet yang murah,” ujarnya.

Studi ini dipublikasikan dalam Jurnal Internasional Kanker, satu dari rangkaian studi Asia yang dilakukan Min dan timnya tentang efek antikarsinogenik phytochemical. (AFP/EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com