”Yang paling rentan terserang meningitis adalah bayi berusia di bawah satu tahun karena itu adalah periode di mana jaringan otak masih berkembang,” kata Irawan. Akibatnya, proses perkembangan otak akan terganggu dan bisa timbulkan gejala sisa.
Penderita meningitis tuberkulosis juga bisa mengalami gejala sisa, terutama kelumpuhan, apalagi bila tidak mendapat vaksin BCG. ”Gejala sisa pada meningitis TB lebih berat karena proses perjalanan penyakit TB termasuk lama,” ujarnya menambahkan.
Untuk mencegah meningitis, vaksinasi penting diberikan kepada bayi. ”Diagnosis secara dini perlu dilakukan agar gejala sisa bisa diminimalkan. Penanganan yang tepat baru bisa dilaksanakan setelah pasien menjalani pemeriksaan dengan mengambil cairan otak dari tulang belakang pakai jarum kecil,” kata Irawan.
”Namun, banyak orangtua menolak anaknya hendak diambil cairan otaknya. Padahal, pemeriksaan itu sesuai prosedur dan amat penting untuk mengetahui apakah si anak menderita meningitis dan apa jenis bakterinya,” ujarnya.