Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Sindrom Menjelang Menstruasi

Kompas.com - 25/04/2009, 03:29 WIB

Jakarta, Kompas - Sindrom premenstruasi (PMS) mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Selain emosi terganggu, penderita mengalami keluhan fisik.

”PMS, khususnya gangguan disforia premenstruasi (PMDD), berdampak negatif terhadap hubungan dengan teman, keluarga, aktivitas sosial, dan produktivitas kerja,” kata pengajar Departemen Psikiatri FKUI Suryo Dharmono dalam acara peluncuran produk pil kontrasepsi dosis rendah mengandung drospirenon, Jumat (24/4) di Jakarta.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, PMS adalah kondisi di mana gejala fisik dan emosional dialami dalam tiga siklus berturut-turut dalam waktu tiga bulan. Pada PMDD, ada lima atau lebih gejala premenstruasi cukup parah.

Untuk memahami PMS di Asia Pasifik, Bayer Schering Pharma memprakarsai studi yang dilakukan lembaga penelitian independen, Juli 2008, dengan jumlah responden 1.602 orang di Australia, Hongkong, Pakistan dan Thailand. Hasilnya, 22 persen dari wanita di Asia Pasifik mengalami PMS, 4 persen di antaranya PMDD, dan tingkat prevalensi bervariasi antarnegara.

Gejala emosi premenstruasi paling umum adalah mudah tersinggung, lelah, dan mudah marah. Gejala fisik yang umum dialami adalah kram atau nyeri perut (51 persen), nyeri pada sendi, otot atau punggung, nyeri payudara, perut kembung.

Namun, 63 persen dari penderita PMS tak pernah berkonsultasi ke dokter karena menganggap itu normal. Menurut guru besar Obstetri dan Ginekologi FKUI Prof Biran Affandi, ”Beberapa cara mengatasi gejala premenstruasi adalah berolahraga secara teratur, diet, dan menghindari stres.” Penggunaan pil kontrasepsi drospirenon dosis rendah juga bisa menurunkan gejala emosi dan fisik terkait siklus menstruasi. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com