Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Lebih Berisiko Terkena Kanker Paru-paru

Kompas.com - 08/05/2009, 14:55 WIB

KOMPAS.com — Sebuah studi di Swiss menunjukkan bahwa wanita lebih berisiko terkena kanker paru-paru akibat rokok. Studi yang melibatkan 683 pasien kanker selama 5 tahun terakhir ini menunjukkan bahwa wanita cenderung memiliki adenocacinoma, sebuah bentuk dari penyakit ini.

Kepala penelitian ini juga mengatakan, penemuan mereka menyatakan bahwa wanita mudah terkena dampak dari karsinogen tembakau. Sementara di Amerika, para peneliti menemukan bahwa para wanita cenderung memiliki gen yang bisa mendorong pertumbuhan kanker paru-paru. Hal ini juga disetujui oleh dr Enriqueta Felip, ketua panitia sebuah konferensi kanker di Swiss. Terdapat bukti yang terus berkembang bahwa wanita memiliki kecenderungan untuk terkena dampak lebih lama akibat rokok.

Pada tahun 1900-an, kanker paru-paru sangat jarang ditemukan pada wanita. Namun, sejak tahun ’60-an telah tercapai suatu proporsi epidemis, dan menjadi penyebab kematian akibat kanker nomor 1 di Amerika Serikat. Salah satu penyebabnya pun bisa jadi karena para wanita lebih waspada terhadap jenis kanker lain, seperti kanker payudara, sehingga lengah terhadap kanker paru-paru.

Tampaknya kepedulian para wanita terhadap kanker paru-paru perlu mulai ditingkatkan. Meski pemerintah Jakarta sudah memberlakukan aturan ruang merokok di daerah utama, tetapi jangan abaikan pula daerah lainnya. Belum lagi jika para wanita merupakan korban dari asap rokok orang lain. Sudah saatnya para wanita sadar akan kesehatan tubuhnya sendiri dan keadaan di sekitarnya. Jangan malu jika Anda menegur orang di sekitar Anda yang tak memedulikan keadaan dan menyalakan rokok di tempat umum yang penuh orang. Anda memiliki hak untuk menghirup udara segar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com