Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian akibat H1N1 Disebabkan Penyakit Lain

Kompas.com - 16/07/2009, 11:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan, kematian yang terjadi pada pasien positif influenza A H1N1 atau swine flu pada umumnya disebabkan penyakit lain yang menyertainya.
    
"Jadi, kematian itu bukan murni dari virus itu, tetapi disebabkan penyakit lain, seperti orang dalam kondisi lemah, sakit pernapasan, HIV/AIDS, lanjut usia (lansia), serta balita dengan gizi kurang," kata Siti di Jakarta, Kamis.
    
Siti Fadilah mengatakan, Departemen Kesehatan mencatat, jumlah penderita flu H1N1 atau swine flu di Indonesia, hingga Rabu (15/7) malam mencapai 142 kasus, terdiri dari 77 laki-laki dan 65 perempuan.

Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (enam kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (delapan kasus), 9 Juli (24 kasus),12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), dan tanggal 14 Juli (26 kasus). Hingga Rabu (15/7) sore, sebanyak 30 orang terdiri 14 laki-laki dan 16 perempuan.
   
"Ke-14 kasus baru tersebut adalah WNI 26 orang dan WNA empat orang. Riwayat perjalanan ke luar negeri empat orang, yaitu Singapura dan Amerika (tiga orang)," ungkap Menkes.

Berkaitan dengan meningkatnya jumlah pasien suspek, Meskes mengharapkan rumah sakit swasta yang merawat pasien suspek influenza H1N1 tidak memindahkan pasien atau merujuk ke RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso atau RS Persahabatan.
    
"Perawatan pasien influenza A H1N1 di Jakarta akan dilakukan di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, sedangkan RS Persabatan khusus untuk merawat pasien flu burung (H5N1)," katanya.

Sangat cepat
    
Menurut Siti Fadilah, meskipun angka kematian influenza A H1N1 di dunia sangat rendah, yakni 0,4 persen, penularannya sangat cepat. Karena itu, masyarakat diimbau tetap waspada dan senantiasa membiasakan pola hidup bersih dan sehat.
    
Di antaranya adalah mencuci tangan dengan sabun, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila ada gejala Influenza, gunakan masker dan tidak ke kantor, ke sekolah atau ke tempat-tempat keramaian dan istirahat di rumah selama lima hari. Apabila flu dalam dua hari tidak membaik, maka segera ke dokter.
    
Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan, yaitu penguatan kantor kesehatan pelabuhan (thermal scanner dan health alert card wajib diisi), penyiapan RS rujukan, penyiapan logistik, penguatan pelacakan kontak, penguatan surveilans ILI, penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi, serta mengikuti International Health Regulations (IHR).
    
Selain itu, community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Clinical surveilans yaitu diadakan surveilans severe acute respiratory infection (SARI)
    
"Ditingkatkan di puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat, sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit," kata Menkes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com