Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hmm... UNESCO Terbitkan Pedoman Pendidikan Seks

Kompas.com - 01/09/2009, 20:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurangan kasus HIV/AIDS di kalangan anak-anak muda dan peningkatan kesehatan reproduksi dan seksual membutuhkan program pendidikan yang efektif. Sayangnya, program itu belum tersedia di banyak negara di dunia.

Banyak anak muda yang minim akses terhadap pengetahuan yang dapat menolong mereka memiliki informasi benar agar menjauhkan dari dari konsekuensi tragis. Kondisi itu antara lain menyebabkan lebih dari 5 juta anak muda hidup dengan HIV. Sebanyak 45 persen di antaranya terjadi di usia 15-24 tahun.

Data lain menunjukkan, setiap tahun sedikitnya 111 juta kasus baru penularan penyakit lewat hubungan seksual terjadi di usia 10-24 tahun. Kasus lainnya, sebanyak 4,4 juta anak perempuan berusia 15-19 tahun melakukan aborsi yang tidak aman. Sekitar 10 persen kelahiran di dunia terjadi di kalangan remaja perempuan yang rentan mengalami kematian saat melahirkan.

Untuk mengatasi kenyataan itu, UNESCO mengembangkan pedoman baru bertajuk "International Guidelines on Sexuality Education". Pedoman itu menjelaskan, apa itu pendidikan seks dan mengapa dikatakan penting.

Di dalam pedoman itu, materi yang disampaikan meliputi enam konsep, yakni hubungan nilai-nilai; sikap dan keterampilan; budaya, masyarakat, dan hukum; perkembangan manusia; perilaku seks; serta kesehatan reproduksi dan seksual. Pendidikan seks itu sendiri dibagi dalam kelompok umur 5-8 tahun, 9-12 tahun, 12-15 tahun, dan 15-18 ke atas.

"Pada masa sekarang, pendidikan menjadi senjata ampuh untuk mengatasi hal-hal yang berkaitan dengan isu yang penting untuk menghindarkan anak-anak muda dari kekeliruan dalam memandang seks," kata Mark Richmond, Direktur Divisi untuk Koordinasi Pendidikan Prioritas PBB dan Koordinator Global HIV dan AIDS Unesco.

"Berdasarkan bukti-bukti, banyak anak muda yang tidak memiliki akses pada pengetahuan yang bisa membantu mereka mendapatkan informasi benar sehingga bisa terhindar dari tindakan yang keliru. Pedoman baru ini diharapkan bisa mengatasi kesenjangan itu," ujar Mark.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com