Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Hidup Buruk Picu Diabetes

Kompas.com - 05/11/2009, 21:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Sekitar 80 persen prevalensi diabetes melitus merupakan tipe dua. Hal ini menunjukkan gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama meningkatnya penyakit tersebut. Diabetes merupakan penyebab kematian kedua terbesar di perkotaan. Hal itu terungkap dalam seminar sehari mengenai Diabetes yang diselenggarakan Departemen Kesehatan, Kamis (5/11).

Organisasi Kesehatan Dunia PBB menetapkan tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia. Tema peringatan tahun ini ialah Pahami Diabetes dan Kendalikan. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah.

Diabetes tipe dua umumnya terkait genetis atau keturunan yang juga dipengaruhi dan dipicu faktor risiko seperti pola makan, kurang beraktivitas, merokok, minum beralkohol, obesitas, hipertensi hiperglikemia, hiperkolesterol.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, buruknya gaya hidup itu tercermin dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007, prevalensi kurang makan buah dan sayur sebesar 93,6 persen, kurang aktivitas fisik pada penduduk berusia di atas 10 tahun sebesar 48,2 persen, prevalensi merokok setiap hari bagi penduduk di atas 10 tahun sebesar 23,7 persen, dan konsumsi alkohol dalam satu bulan terakhir 4,6 persen.

Hasil riset yang sama menunjukkan, diabetes melitus menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian pada kelompok 45-54 tahun di perkotaan. Sedangkan, di pedesaan, diabetes melitus menduduki peringkat keenam deng an jumlah proporsi kematian sebesar 5,8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com