Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Ngidam karena Kekurangan Mineral Tertentu

Kompas.com - 24/11/2009, 00:05 WIB

KOMPAS.com - Ngidam ternyata tak cuma dialami ibu hamil. Biasanya kita pun akan merasakan keinginan yang kuat untuk memakan makanan tertentu. Jadi, keinginan ini menjadi semacam ngidam kecil-kecilan.

Namun, ngidam ternyata tidak sekadar menyangkut indera pengecap, tetapi juga menunjukkan makna yang lebih dalam. Menurut Alan R. Hirsch, MD, kepala Smell & Taste Treatment and Research Foundation di Chicago," Ngidam memiliki komponen fisik, dan memberikan suatu pemahaman mengenai siapa diri kita."

Dokter yang juga menulis buku What Flavor Is Your Personality? ini telah mempelajari soal ngidam, pilihan makanan, dan kepribadian pelakunya, terhadap lebih dari 18.000 orang selama 25 tahun. Anda ingin tahu hasil penemuannya?

Makanan gurih
Pernah kan, tiba-tiba Anda merasa ingin mengunyah snack seperti kentang goreng atau keripik? Hal ini sebenarnya menandakan Anda kekurangan mineral. Wanita yang mengonsumsi makanan yang rendah kalsium akan lebih menginginkan makanan gurih daripada yang mendapatkan cukup asupan pembangun tulang ini, demikian pendapat Michael Tordoff, PhD, peneliti Monell Chemical Senses Center dise Philadelphia, sebuah institut yang mempelajari rasa dan penciuman. Sodium meningkatkan kadar kalsium di dalam darah untuk sementara, yang membuat tubuh mengira masalah sudah teratasi. Namun pada saat yang sama Anda mungkin juga kekurangan mineral lainnya. Dalam eksperimen pada hewan, peneliti pendapati bahwa kekurangan potasium, kalsium, dan zat besi, menyebabkan subjek percobaannya ingin mengonsumsi garam meja.

Menurut Hirsch, orang yang menyukai makanan yang gurih-gurih adalah orang yang hidupnya mengalir. Mereka percaya bahwa kekuatan dari luarlah yang menentukan nasib mereka. 

Cokelat
Siapa sih yang tak suka cokelat? Rasa yang dihasilkannya membuat penikmatnya merasa melayang, karena cokelat menstimulasi pelepasan hormon serotonin. Pada dasarnya cokelat adalah antidepresan dalam bentuk snack yang secara naluri dicari tubuh ketika hormon bahagia ini berantakan dan perlu "dirapikan" kembali.

Bagaimana ciri penyuka cokelat? Mereka yang menggemari dark chocolate adalah orang yang menjadi pusat perhatian dalam kelompok, senang bersosialisasi, dan menyukai kerjasama dalam tim. Sedangkan yang menyukai cokelat putih adalah tipe yang tenang dan instrospektif. Mengisi waktu di sore hari yang menyenangkan adalah duduk di sudut yang nyaman sambil membaca buku.

Makanan pedas atau berbumbu tajam
Ketika Anda kesulitan menenangkan diri, tubuh menginginkan rasa yang tajam untuk membuat Anda berkeringat. Tampaknya berlawanan ya, tetapi hal ini dapat membantu menjelaskan mengapa makanan padang tetap populer meskipun udara sedang panas-panasnya. Beberapa penelitian menyatakan bahwa orang ketagihan makanan pedas karena memacu detak jantung dan bernafas dengan cepat, demikian menurut Tammy Lakatos Shames, RD, penulis The Secret to Skinny. Anda yang menggemari makanan jenis ini biasanya tidak suka membuang-buang waktu, dan sering menginginkan hal-hal yang dijelaskan secara rinci.

Ingin ngemut permen
Hal ini lebih mirip ketika Anda menginginkan cokelat; ingin ngemut permen menunjukkan bahwa Anda berusaha mendongkrak mood Anda. Atau, bisa juga karena Anda merasa kekurangan energi. Tubuh lebih cepat menyerap gula halus dari berbagai jenis permen daripada jenis makanan lain, sehingga lebih cepat pula "bahan bakar" yang Anda dapatkan, demikian menurut Shames. Kesenangan pada gula juga menunjukkan sisi liar seseorang; mereka tergolong hedonis, senang menonjol dan merasa istimewa.

Makanan manis dan asin
Tubuh Anda memerlukan glukosa dan sodium untuk berfungsi secara semestinya, jadi ketika sel-sel tubuh menjadi lambat (dan Anda merasa lelah), Anda mencari donat berlapis cokelat untuk memenuhinya. Menurut data Hirsch, orang yang senang mencampur makanan manis dan asin (misalnya mencelup kerupuk ke dalam kecap manis) cenderung kreatif, namun penyendiri, sehingga terkesan angkuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com