Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Fakta Seputar Virus HIV

Kompas.com - 30/12/2009, 10:43 WIB

Untuk itu, gejala-gejala ini bukanlah merupakan gejala khas yang bisa digunakan sebagai penentuan diagnosa infeksi HIV, karena tidak timbul dalam setiap kasus dan infeksi lainnya bisa saja bergejala sama.

Setelah itu, masuklah ke masa laten di mana virus ada dalam tubuh tapi bisa saja tidak menimbulkan gejala sakit. Masa ini sangatlah lama bisa sampai 20 tahun bahkan pada beberapa penelitian bisa sampai lebih dari 20 tahun sebelum menjadi AIDS. Terakhir, timbullah AIDS, yang merupakan stadium akhir dari infeksi HIV.

Apa AIDS itu?
HIV bisa menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome/AIDS, suatu kondisi pada tubuh manusia yang menyebabkan sistem imun kita menurun. Tubuh kita menjadi gampang sakit dan terkena infeksi oportunistik dari kuman patogen (bakteri,virus, jamur) yang pada situasi biasa tidaklah bersifat mematikan bahkan biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang yang sehat. Tapi lain ceritanya pada orang yang daya tahan tubuhnya rendah, di mana kuman patogen dapat menginfeksi sehingga tak mampu lagi melawan infeksi biarpun infeksi yang menyerang termasuk jenis yang biasanya dapat diatasi saat sakit.

Hal ini bisa berbahaya, karena tidak adanya pertahanan tubuh bisa membuat Anda semakin rentan terhadap apapun termasuk infeksi jamur dan lainnya yang bisa menyebabkan kematian.

Bagaimana seorang dokter dapat menyatakan saya terkena HIV?
Selain dengan gejala yang dialami dan adanya faktor risiko penularan, seseorang perlu melakukan pemeriksaan laboratorium dan ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan berulang-ulang.  Mengapa berulang? karena kadar antibodi tubuh yang diukur biasanya tidak bisa dilihat dalam waktu singkat, jika ingin memastikannya, sebaiknya bicarakanlah mengenai pemeriksaan kepada dokter Anda.

Bagaimana pengobatannya?
Untuk masa kini, belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini apalagi membunuh virus ini. Akan tetapi banyak sekal temuan baru untuk terapi HIV yang bisa dipakai sebagai penambah sistem imun tubuh.

menambahkan sistem imun ini bukan dengan meminum obat penambah imunitas yang dijual di pasaran tapi dengan obat anti retrovirus yang khusus untuk HIV. Mengenai pengobatan haruslah dibicarakan antara dokter yang merawat dan pasien sehingga bisa memilih pengobatan terbaik.

dr.Intan Airlina Febiliawanti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com