Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien DBD Meningkat di Blora

Kompas.com - 20/01/2010, 19:18 WIB

BLORA, KOMPAS.com - Jumlah pasien demam berdarah dengue atau DBD di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Dr Soetijono Blora, meningkat dalam sebulan. Selama Desember 2009 tercatat ada 79 pasien, sedang pada 1-16 Januari 2010 sudah mencapai 78 pasien, satu di antaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Dr Setijono Blora, Soni Suharsono, Rabu (20/1/2010) di Blora, mengatakan, pasien kebanyakan anak-anak dan remaja SD-SMP. Berdasarkan hasil rekam medis, mereka positif DBD, bukan gejala lagi.

Staf dan karyawan RSUD telah memberikan pelayanan secara maksimal kepada para pasien. RSUD juga menyediakan fasilitas tambahan 10 tempat tidur dari 125 tempat tidur yang tersedia untuk mengantisipasi ledakan pasien.

"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora untuk mengantisipasi merebaknya DBD dengan pengasapan, terutama di daerah-daerah asal pasien," kata Soni.

Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mencatat pada 2010 terdapat 102 kasus DBD di Blora, sedang selama 2009 ada 426 kasus. Dari jumlah kasus di 2009, sebanyak 11 pasien meninggal dunia.

"Saya berharap masyarakat menerapkan pola hidup sehat. Minimal menjaga kebersihan rumah sendiri dari sarang-sarang nyamuk," tambah Soni.

Di wilayah RT 10 RW 01 Dukuh Ketangar, Desa Karangjati, warga gelisah karena dua warga terserang DBD. Selasa (19/1/2010) sore, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mengasapi kawasan yang banyak terdapat anak-anak itu.

Hal serupa terjadi di kompleks Perumahan Karangjati. Jumlah warga perumahan yang terserang DBD sebanyak 20 anak. Sebagian besar adalah anak-anak usia sekolah dasar.

Dedi Mulyono, warga Perumahan Karangjati, mengaku khawatir terhadap sebaran DBD yang berlangsung sejak awal Januari 2010. Dia berharap Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mengecek lokasi dan mengasapi kawasan secara berkala.

"Selama ini, hanya petugas-petugas pengasapan atau fogging yang datang. Mereka yang ahli di bidang kesehatan tidak turun tangan langsung, hanya menerima laporan," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com