Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Salahnya Doyan Daging?

Kompas.com - 25/01/2010, 10:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Doyan daging dan minuman manis tapi gemar olahraga apa bisa bikin kolesterol tinggi dan diabetes? Begitu seorang ibu bertanya. Dr Handrawan Nadesul menjawab sebagai berikut ini.

“Dokter, suami saya termasuk orang yang gemar berolahraga. Satu minggu 3-4 kali olahraga sepak bola dan bulu tangkis. Dia sangat gemar makan daging dan ikan, tapi tidak menyukai sayur dan jarang makan buah. Minumnya banyak, tapi selalu manis (sirop dan susu).

Saya takut suami saya lama-lama akan kolesterol dan diabetes. Namun, tiap saya ingatkan, dia selalu berkata tidak mungkin akan kolesterol karena dia sangat rajin olahraga, jadi lemaknya akan terbakar pada saat olahraga.

Yang ingin saya tanyakan, apakah benar lemak kolesterol akan stabil bila rajin olahraga?”

Ny Lln, Semarang

Ketahui faktor risiko
Menjawab kasus suami Anda yang hobi makan daging, ikan, serta minuman manis, tapi rajin berolahraga, perlu diperiksa bagaimana otobiografi menu hariannya sejak kecil dan adakah faktor-faktor risiko yang dibawa dalam tubuhnya. Adakah juga faktor warisan darah tinggi, kegemukan, dan diabetes sendiri.

Apabila sejak kecil sel lemak tubuhnya sudah besar-besar dan banyak akibat menu hariannya berlebihan, punya turunan darah tinggi dan atau diabetes, sejumlah faktor risiko itu sekarang mungkin telah membuat pembuluh darah tubuhnya mulai berkarat lemak (aterosklerosis). Semakin banyak faktor risiko yang dimiliki tubuhnya, semakin buruk kondisi pembuluh darahnya sekarang. Sebaliknya, bila faktor risiko itu sedikit atau nyaris tak ada, semakin sedikit kerak dan karat lemak pada dinding pembuluh darah yang mungkin sudah melengket pada pembuluh koroner jantung, otak, ginjal, atau matanya.

Di negara maju, sebut saja Amerika Serikat, pembuluh darah rata-rata remajanya sudah mulai berkarat. Diperkirakan ketebalan karat lemak pipa pembuluh itu bertambah sekitar 2 persen setiap tahun jika faktor risiko yang dimilikinya dibiarkan tak terkendali, seperti tetap makan berlebihan dengan menu berlemak tinggi, kurang gerak, dan masih diperberat oleh stressor fisik maupun jiwa.

Benar, dengan berolahraga sebagian kalori yang kita peroleh dari makanan akan dibakar. Tergantung dari seberapa besar porsi olahraga kita, sebesar itu pula kalori yang dibakar. Termasuk akan membakar pula kelebihan deposit gajih di bawah kulit jika olahraga atau gerak badan sampai melampaui jumlah kalori yang kita konsumsi.

Meski demikian, olahraga, gerak badan, dan aktivitas fisik tidak akan mengurangi karat lemak aterosklerosis yang sudah telanjur terbentuk pada dinding pembuluh darah. Berolahraga atau kegiatan fisik memang bisa menurunkan lemak darah (lipid: kolesterol, trigliserida, asam lemak bebas) sehingga pembentukan karat lemak pada pembuluh darah tidak berlanjut.

Namun, karat lemak yang sudah terbentuk tidak akan luruh dengan aktivitas fisik. Aterosklerosis yang baru akan kembali terbentuk bila sewaktu-waktu kadar lipid darah kembali meninggi dan demikian seterusnya sepanjang hidup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com