Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Anak Telat Bicara

Kompas.com - 18/02/2010, 13:35 WIB

Pada umumnya, gangguan kemampuan bicara akan membaik setelah sang anak memasuki usia 2 tahun. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kemampuan bicara penderita keterlambatan jenis ini sudah mulai normal saat memasuki usia sekolah.

Dalam kondisi ini, fungsi reseptif biasanya sangat baik dan kemampuan pemecahan masalah visuo-motornya normal. Anak hanya mengalami gangguan perkembangan ringan dalam fungsi ekspresifnya.

Ciri khas lainnya, menurut dr Widodo, adalah anak tidak menunjukkan kelainan neurologis, gangguan pendengaran, gangguan kecerdasan, dan gangguan psikologis. Keterlambatan bicara fungsional sering dialami anak dengan gangguan alergi, terutama pada kulit dan saluran cerna.

Gangguan saluran cerna berupa gejala berulang dari perut kembung, sering buang angin, muntah, dan sulit buang air besar (BAB). Kesulitan BAB ditandai oleh BAB ngeden; tidak setiap hari; kotoran berbau, hitam atau hijau tua, keras, dan bulat seperti kotoran kambing; ada riwayat berak darah; serta lidah tampak kotor, berwarna putih, air liur bertambah banyak, atau mulut berbau.

Gangguan kulit biasa muncul dalam bentuk bintik-bintik kemerahan, seperti digigit nyamuk atau serangga, biang keringat, dan kulit berwarna putih (seperti panu) di wajah atau di bagian badan lainnya. Hal itu sering pula disertai gangguan tidur malam, gelisah, mengigau, tertawa atau menangis saat tidur, sering terbangun, gigi gemeretak, dan sebagainya.

Tanpa penanganan khusus
Keterlambatan bicara fungsional biasanya tidak memerlukan penanganan khusus karena akan membaik setelah usia 2 tahun. Meskipun penyebabnya bukan karena kurang stimulasi, keadaan ini memerlukan stimulasi yang lebih dibandingkan anak normal. Stimulasi ini tidak harus melalui terapi bicara. Namun, bila mampu menjalani terapi bicara, maka hal itu juga tidak merugikan.

Anak tanpa gangguan bicara dan bahasa juga perlu menerima stimulasi kemampuan bicara dan bahasa sejak lahir. Bahkan, stimulasi bisa dilakukan sejak anak dalam kandungan. Dengan stimulasi dini, kemampuan bicara dan bahasanya diharapkan lebih optimal sehingga dapat meningkatkan kualitas komunikasinya.

Pada keterlambatan bicara nonfungsional, stimulasi dan intervensi sejak dini secara khusus oleh tenaga profesional sesuai penyebabnya harus dilakukan. Semakin dini upaya tersebut, hal itu akan meningkatkan keberhasilan penanganan.

Gangguan jenis ini perlu pendekatan multidisiplin ilmu, yang melibatkan antara lain dokter ahli tumbuh kembang anak, neurologi anak, gastroenterologi anak, alergi anak, psikologi anak, psikiater anak, rehabilitasi medik, serta mereka yang bergerak di bidang klinis atau praktisi lain yang berkaitan. @ Abdi Susanto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com