Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Pendengaran Buah Hati Anda

Kompas.com - 24/04/2010, 08:19 WIB

Kompas.com - Anak belajar berbicara berdasarkan apa yang dia dengar. Dengan demikian gangguan pendengaran yang dialami anak sejak lahir akan mengakibatkan keterlambatan berbicara dan berbahasa. Bayi dengan fungsi pendengaran normal akan mengalami tahapan perkembangan bahasa dan berbicara (speech-language-auditory milestones) sebagai berikut:

* Bayi sampai usia 3 bulan.
Biasanya akan terbangun mendengar suara keras. Ia pun akan berkedip jika seseorang bertepuk di dekat telinganya.

* Usia 4 bulan.
Ia akan tenang mendengar suara ibunya. Selain mencari arah suara dari sumber yang tidak terlihat.

* Usia 6-9 bulan.
Dapat menikmati musik dari mainannya dan mulai bisa mengatakan "mama".

* Usia 12-15 bulan.
Bereaksi jika namanya dipanggil, mengerti perintah sederhana, dapat meniru beberapa suara, dan memiliki perbendaharaan 3-5 kata.

* Usia 18-24 bulan.
Sudah mengerti bagian-bagian tubuh dan 50% perkataannya dapat dimengerti oleh orang yang mendengar. Anak sudah mempunyai perbendaharaan 20 -50 kata.

* Mulai usia 36 bulan.
Bisa menyusun kalimat yang terdiri dari 4-5 kata. Sekitar 80% pembicaraannya sudah dapat dimengerti orang lain.

RAGAM PEMERIKSAAN

Bila anak gagal mencapai milestones atau tonggak-tonggak perkembangan tersebut, besar kemungkinan ia mengalami gangguan pada fungsi pendengaran. Untuk mengatasinya, diperlukan pemeriksaan pendengaran. Pemeriksaan yang dilakukan sedini mungkin memungkinkan bayi dan anak yang berisiko mengalami gangguan pendengaran dapat segera menjalani program habilitasi (melatih kemampuan mendengar pada anak yang sebelumnya tidak memiliki kemampuan mendengar). Nah, lewat habilitasi ini efek lanjut dari gangguan pendengaran, di antaranya keterlambatan atau gangguan berbicara dan berbahasa, dapat dicegah sedini mungkin.

Mengingat masa perkembangan fungsi pendengaran sedang berlangsung, maka teknik pemeriksaan perlu disesuaikan dengan usia anak. Biasanya akan dilakukan beberapa pemeriksaan sekaligus sebelum mengambil kesimpulan mengenai adanya gangguan pendengaran. Hasil uji pendengaran ini dapat tercatat dalam audiogram yang terisi secara otomatis selama uji pendengaran yang mencatat level daya dengar dalam berbagai frekuensi (misalnya suara rendah dan suara tinggi).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com