Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kawal Industri Jamu Nasional

Kompas.com - 22/05/2010, 13:29 WIB

KOMPAS.com — Demi mewujudkan target menjadikan jamu tradisional menjadi tuan rumah di negeri sendiri, pemerintah sudah menyatakan komitmennya mengawal industri jamu nasional. Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengemukakan hal itu saat menjadi pembicara pada "Seminar Prospek Pengembangan Jamu Menuju Masyarakat Indonesia yang Sehat dan Mandiri: Harapan dan Tantangannya", Sabtu (22/5/2010).

Hadir dalam kesempatan itu sebagai pembicara antara lain Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Agus Purwadianto dan Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat. Seminar tersebut menjadi salah satu mata rantai acara Hari Kebangkitan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang dipusatkan di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat.

Menurut Endang, pascapencanangan kebangkitan jamu nasional dua tahun lalu, pemerintah sudah menyiapkan rambu-rambu untuk maksud tersebut di atas. Selain bentuk turunan dari Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, yakni Peraturan Pemerintah tentang Pengobatan Tradisional, pemerintah juga sudah menempatkan studi mengenai jamu tradisional di universitas. "Sudah ada Program Studi Herbal di Pascasarjana Universitas Indonesia," kata Endang.

Selain itu, sampai sekarang sudah ada 17 rumah sakit pendidikan yang memberikan pelayanan jamu sebagai rujukan proses pengobatan. "Ke depannya, hal itu akan diperluas melalui program jamu masuk rumah sakit maupun jamu masuk puskesmas (pusat kesehatan masyarakat)," katanya.

Menyinggung soal saintifikasi jamu, Agus menambahkan, pihaknya akan mempersiapkan semua lini agar landasan ilmiah bagi jamu sebagai salah satu sarana pengobatan yang bisa dimanfaatkan masyarakat luas, di samping pengobatan farmasi yang sudah ada. "Kami akan menyiapkan semuanya, mulai dari hulu hingga hilir," katanya seraya menambahkan saintifikasi jamu sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2010.

Sementara itu, Irwan mengatakan, andai seluruh program tersebut tercapai, masyarakat Indonesia tetap setia menjalankan tradisi minum jamu. "Minum jamu dari dulu memang terbukti baik," katanya menekankan.

Irwan lebih lanjut menambahkan, tradisi minum jamu baik bila dipertahankan sebagaimana bangsa lain juga mempertahankan tradisi minum teh. "Ini hal yang baik sampai sekarang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com