Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Banglades Memblokir Facebook

Kompas.com - 31/05/2010, 04:36 WIB

Dhaka, Minggu - Banglades menjadi negara kedua di Asia Selatan yang menutup akses ke situs jejaring sosial Facebook akibat adanya muatan di dalam situs itu yang mengajak orang untuk menggambar Nabi Muhammad SAW.

Kepala regulator telekomunikasi Banglades, Zia Ahmed, Minggu (30/5), menjelaskan, akses ke Facebook untuk sementara ditutup karena memublikasikan sejumlah karikatur yang mungkin melukai keyakinan keagamaan rakyat di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu.

Ahmed mengatakan, pemerintah telah meminta penyedia jasa internet lokal menutup muatan situs yang meresahkan itu. Akses ke Facebook akan dipulihkan jika materi tersebut telah dicabut.

Warga menganggap penggambaran Nabi sebagai sebuah penghinaan. Ribuan warga melancarkan aksi protes di Dhaka, Jumat lalu, menentang ajakan itu.

Asosiasi penyedia jasa internet Banglades memperkirakan sekitar satu juta dari 150 juta penduduk negara itu mengakses Facebook. ”Pemerintah seharusnya menghentikan halaman itu ketimbang menutup keseluruhan situsnya,” kata Farzan Hasan, seorang pengguna Facebook.

Hak-hak pribadi

Pemerintah Pakistan, dengan sebuah surat perintah pengadilan, pada 19 Mei lalu juga menutup akses ke Facebook.

Facebook juga menghadapi persoalan besar dengan sejumlah negara. Selain soal ajakan menggambar Nabi itu, Facebook juga dikecam karena dinilai menyebarkan data pribadi para pengguna. Kepala Komite Hukum DPR AS John Conyers mengirim surat kepada Facebook dan Google, Jumat.

Alasannya kedua perusahaan internet raksasa AS itu dianggap membuat rahasia pribadi para pengguna begitu terbelalak kepada khalayak ramai. Conyers meminta Facebook menghargai hak-hak orang dan bersedia bekerja sama di negara layanan situs itu tersedia.

Kelompok pembela hak-hak pribadi, Electronic Privacy Information Center, telah mengajukan pula gugatan kepada Facebook via Federal Trade Commission (FTC) karena dianggap melanggar hak-hak pribadi.

Jubir Facebook, Andrew Noyes, mengatakan, perusahaan akan segera bertemu dengan para anggota staf di kantor Conyers. Tujuannya untuk menjelaskan praktik-praktik perlindungan bagi pemilik akun di Facebook dan kebijakan terkait dengan itu.(AP/AFP/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com