Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susu Kedelai, Pas Buat yang Diet

Kompas.com - 15/07/2010, 14:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Susu kedelai tak kalah nilai gizinya dari susu sapi, bahkan harganya lebih murah. Keunggulan lainnya adalah tidak menggemukkan dan bisa dikonsumsi oleh mereka yang tak bisa minum susu sapi. Susu kedelai juga merupakan sumber fitoestrogen yang sangat baik bagi wanita.  

Susu kedelai atau juga dikenal dengan susu kacang bukanlah minuman yang asing bagi kita. Sangat disayangkan bila hingga saat ini susu kedelai hanya digunakan sebagai pelepas dahaga.

Padahal, nilai gizi susu kedelai tidak kalah dari susu sapi. Ketika harga susu sapi melambung tinggi, banyak orang yang lebih memilih untuk menghentikan konsumsi susu daripada menggantinya dengan susu alternatif seperti susu kedelai. Minum susu harus dijadikan sebuah kebiasaan. Setidaknya dalam sehari kita harus mengonsumsi segelas susu.

Susu kedelai dapat menjadi solusi bagi mereka yang tidak dapat mengonsumsi susu sapi dengan berbagai alasan, seperti  alergi, lactose intolerance, atau karena faktor ekonomi. Susu kedelai juga dapat menjadi menu variasi pengganti susu sapi untuk menghindari kejenuhan. Satu hal yang pasti, nilai gizi susu kedelai tidak kalah dari susu sapi.

Bukan Minuman Biasa Susu kedelai merupakan minuman bergizi tinggi yang pada mulanya dikembangkan di Cina. Minuman ini sudah dikenal pada abad ke-2 M. Dari Cina, susu kedelai kemudian berkembang ke Jepang. Setelah Perang Dunia II, susu kedelai mulai populer di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

Di Hong Kong, susu kedelai lebih dikenal dengan nama vitasoy. Di Singapura dan Malaysia, susu kedelai terkenal dengan nama vitabean. Di kedua negara tersebut, susu kedelai telah diusahakan secara komersial sejak tahun 1952. Di Filipina, populer dengan nama philsoy. Di Indonesia, susu kedelai awalnya dijual di pinggir jalan secara tradisional. Belakangan ini, susu kedelai dalam kemasan kotak karton atau botol, banyak beredar di pasaran.

Dilihat dari nilai gizinya, susu kedelai tidak kalah dari susu sapi. Karena itu, susu kedelai dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi. Konsumsi dua gelas susu kedelai sudah dapat memenuhi 30 persen dari kebutuhan protein setiap harinya. Dalam 100 gram susu kedelai cair terkandung protein sebanyak 3,5 gram, sedangkan pada susu sapi hanya 3,2 gram per 100 gramnya.

Mutu protein susu kedelai pun tidak kalah dari susu sapi. Mutu protein susu kedelai dalam bentuk makanan tunggal adalah 80 persen dari mutu protein susu sapi. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai PER (protein eficiency ratio) susu kedelai yang tidak jauh berbeda dengan susu sapi.

Nilai PER susu kedelai 2,3, sedangkan susu sapi 2,5. Nilai PER 2,3 artinya dari setiap gram protein yang dikonsumsi akan menghasilkan pertambahan berat badan sebanyak 2,3 gram pada kondisi percobaan baku (biasanya dilakukan dengan hewan percobaan). Nilai PER yang semakin tinggi menunjukkan mutu protein yang semakin baik.

Asam-asam amino esensial di dalam susu kedelai terdapat pada komposisi yang hampir lengkap dan serasi. Dibandingkan dengan susu sapi, komposisi asam amino dalam protein susu kedelai hanya kurang dalam hal metionin dan sistein. Keunggulan utama dari susu kedelai adalah memiliki asam amino lisin  yang cukup tinggi. Dengan demikian, susu kedelai dapat digunakan untuk meningkatkan nilai gizi protein dari nasi dan makanan sereal lainnya.

Halaman:
Baca tentang

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau