Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merokok Itu Asosial!

Kompas.com - 26/07/2010, 12:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Merokok masuk dalam kategori perbuatan asosial, bukan sosial. Merokok menyebabkan orang lain yang berada di sekitar perokok mengalami dampak asap rokok yang berbahaya.

"Merokok itu perbuatan yang asosial. Kesenangan hanya dinikmati oleh si perokok," ucap Rita Damayanti, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dalam seminar "Meningkatkan Harkat dan Martabat Konsumen dengan Informasi Jelas dan Benar tentang Produk Tembakau dan Perlindungan Hukum", Senin (26/7/2010) di Hotel Grand Sahid, Jakarta.

Menurutnya, merokok menjadi masalah sosial ketika kebiasaan seseorang akan berdampak negatif kepada orang lain dan aturan yang ada tidak efektif untuk melindungi masyarakat serta dianggap sebagai warisan budaya, bukan sebagai masyarakat yang kecanduan. Dengan menganggap sebagai bagian dari budaya yang perlu dipertahankan, perilaku merokok dideskripsikan sebagai perilaku sosial, bukan asosial.

"Anda (yang merokok) enak-enak rokok untuk dapat pleasure (kesenangan), tetapi kita yang tidak merokok yang kena dampaknya. Jadi, setuju kalau merokok itu asosial," tutur Rita.

Diungkapkannya, berdasarkan penelitian mengenai perilaku merokok di hadapan orang lain, 45 persen responden menjawab bahwa mereka selalu merokok di hadapan orang lain dan hanya 9 persen yang tidak pernah merokok di depan orang lain.

Hal ini dibenarkan Arini Setiawati, ahli Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.  Ia mengatakan, asap rokok yang ditimbulkan dari si perokok sangat membahayakan orang lain di sekitarnya. 

"Nikotin itu tidak sejahat asapnya, yang jahat itu asapnya," ujarnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari National Toxicology Program tahun 2005, asap tembakau mengandung lebih dari 4.000 zat kimia dan lebih dari 250 zat toksik atau karsinogenik. Karsinogenik adalah bahan zat yang dapat mendorong/menyebabkan kanker.

"Selama mengeluarkan asap, rokok itu berbahaya. Jadi, apabila merokok di depan orang lain, itu membahayakan orang lain," katanya menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau