Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rotavirus, Penyebab Diare Berat

Kompas.com - 14/08/2010, 10:16 WIB

KOMPAS.com — Berbeda dengan diare yang disebabkan oleh bakteri, diare akibat rotavirus besar kemungkinannya akan menyebabkan dehidrasi berat dan muntah lebih sering yang berujung total pada kematian.

Di Indonesia, rotavirus merupakan penyebab tertinggi dari diare, yakni sekitar 60 persen. Sedangkan yang penyebabnya bakteri dan memerlukan antibiotik paling banyak hanya sekitar 20 persen.

Berbeda dari diare pada umumnya, infeksi rotavirus biasanya dimulai dari gejala klinis berupa demam selama berhari-hari dan muntah hebat secara terus-menerus yang segera diikuti dengan diare berupa air tanpa ampas.

Kendati bisa menyerang siapa saja, rotavirus menjadi penyebab utama infeksi saluran pencernaan anak, terutama bayi-bayi yang baru lahir yang sistem pertahanan tubuhnya memang masih rentan. Diarenya sendiri termasuk kategori akut karena rata-rata berlangsung selama 3-9 hari. Sementara muntahnya juga 3 kali lebih banyak dibandingkan muntah berak yang disebabkan oleh bakteri.

Yang juga mesti diwaspadai pada diare akibat rotavirus adalah lamanya diare yang bisa berlangsung selama 3-9 hari. Hilangnya cairan lewat muntah hebat dan BAB tanpa ampas tentu saja sangat menguras cairan tubuh secara drastis. Akibatnya, si kecil dapat mengalami dehidrasi selama kurun waktu tersebut sehingga tak sempat terselamatkan.

Sebagian kecil kasus rotavirus akan sembuh dengan sendirinya bila daya tahan tubuh penderita terbilang sangat baik. Mereka ini, antara lain, para bayi yang mendapatkan cukup ASI selama 6 bulan pertama.

Sayangnya, kondisi sebagian besar penderita malah berkembang parah, antara lain karena pemberian oralit sering tak dapat menggantikan cairan yang keluar. Kalau sudah begini, satu-satunya solusi yang disarankan adalah sesegera mungkin membawa si kecil ke rumah sakit.

Yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan risiko penularan infeksi adalah menghindari terpaparnya bayi dan anak dari mereka yang menderita gastroenteritis akut di lingkungan keluarga atau tempat umum lain yang tak terjaga kebersihannya.

Selalu biasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum memegang anak. Tindakan pencegahan yang paling ampuh yang disarankan adalah pemberian vaksin yang memang merupakan pilihan seperti sudah diterapkan di banyak negara. Sayangnya, Indonesia belum memasukkan vaksin ini dalam daftar imunisasi untuk bayi atau anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com