Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Lama Bersama, Pasangan Makin Mirip?

Kompas.com - 31/08/2010, 14:29 WIB

KOMPAS.com - Idealnya, pasangan suami istri yang sudah lama bersama akan saling bisa memahami satu sama lain dan saling mengisi, untuk kemudian bisa menemukan titik kesamaan dan bisa bergandengan tangan hingga maut memisahkan. Kompak dan harmonis adalah apa yang diinginkan pasangan supaya bisa jalan beriringan. Namun, menurut studi, tidak selamanya pasangan akan bertingkah laku mirip.

Studi yang dilansir oleh Personality and Individual Differences mengatakan hal tersebut. Ternyata, pasangan tidak akan mencoba menyamakan diri dengan pasangannya seiring mereka berjalan bersama. Ternyata, saat mencari pasangan, masing-masing sudah mencari kesamaaan kepribadian.

Riset yang berlangsung di Michigan University ini melibatkan 1.296 pasangan. Para peneliti ingin melihat seberapa jauh pasangan akan menemukan dan menjadi serupa dalam tingkah laku setelah momen bulan madu berlalu?

Peneliti mencoba mencari karakteristik kepribadian, seperti positivitas, negativitas, optimisme, ambisi, agresi, dan bagaimana menghadapi stres. Riset yang ada mengatakan, bahwa kepribadian pasangan ternyata lebih mirip ketimbang orang yang tidak saling mengenal. Hal ini bisa merefleksikan pengaruh masing-masing pasangan satu sama lain seiring berjalannya waktu mereka bersama. Atau hal inilah yang ternyata menyatukan mereka sejak awal.

Para peneliti mengatakan, bahwa kepribadian pasangan suami istri tidak lama kelamaan menjadi mirip seiring waktu bersama. Jadi, berbeda dari kepercayaan banyak orang bahwa pasangan akan makin mengenal dan makin mirip seiring berjalannya waktu, tetapi kesamaan sejak awallah yang paling penting dan menjaga keharmonisan rumah tangga hingga langgeng.

Namun, ada perbedaan pada agresi. Jika salah satu dari pasangan memiliki sifat yang agresif, atau keras (ringan tangan), maka yang lainnya akan merespon serupa, dan akan makin agresiflah ia seiring waktu.

Menikahi orang yang kepribadiannya mirip dengan Anda bisa meningkatkan kemungkinan untuk menularkan sikap dan sifat serupa Anda dan pasangan kepada anak-anak Anda.

Namun, menurut para peneliti, dengan makin maraknya industri perjodohan sudah sejak lama menggunakan hal ini. Kebanyakan situs perjodohan membantu para kliennya dengan menyamakan karakteristik masing-masing orang supaya ditemukan kecocokkan.

Penelitian ini terus dikembangkan untuk bisa mengerti proses manusia bagaimana mencari pasangannya lebih baik lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com