Rafi, Anak Atresia Bilier yang Sembuh

"Sekarang hanya tiga bulan sekali. Saya sih berharap, nanti-nanti tidak perlu minum obat lagi," tambahnya.

Rafi yang juga hadir di sela peluncuran Yayasan Bilqis Sehati tak malu-malu menunjukkan bekas luka di sekitar perut dan ulu hatinya yang berbentuk menyilang. Tawa tetap terhias di wajahnya. Bahkan, Rafi tampak sangat lincah dan bersemangat.

Bagi Lina, perjalanan pahitnya sebelumnya tak ada artinya sama sekali dengan kehadiran dan keceriaan Rafi yang menemaninya saat ini. "Memang bener, sampai dengan Rafi usia 2,5 tahun, saya enggak bisa ke mana-mana, cuma jaga anak. Soalnya, setelah operasi kan dia harus di-take care dengan hati-hati. Dia harus minum obat terus, kekebalan tubuh ditekan agar liver barunya bisa diterima badan. Jadi, badannya rentan terhadap jamur, bakteri, dan virus," tutupnya dengan senyum.

Rafi kini tumbuh normal. Lina mengatakan tak ada kelainan apa pun yang diidapnya, selain harus makan obat terus-menerus. Namun, memang kesembuhan Rafi ditebus dengan biaya yang sangat mahal. Apalagi karena dioperasi di luar negeri, biayanya mencapai Rp 1,5 miliar. Lina berharap transplantasi hati anak bisa dilakukan di Indonesia....