Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi dari Embrio yang Dibekukan 20 Tahun

Kompas.com - 11/10/2010, 17:46 WIB

Kompas.com - Seorang bayi laki-laki yang berasal dari embrio yang sudah dibekukan selama 20 tahun terlahir dengan sehat. Ini merupakan sel telur paling lama yang pernah dibekukan sebelum diimplan ke dalam rahim.

Bayi laki-laki tersebut dilahirkan oleh seorang wanita berusia 42 tahun dari Amerika Serikat yang sudah 10 tahun gagal melakukan kehamilan lewat program bayi tabung. Oleh dokter yang menanganinya, ia ditawari embrio yang berasal dari pasangan lain dan sudah dibekukan selama 20 tahun.

Pasangan yang tidak disebutkan namanya itu menjalani terapi IVF (bayi tabung) pada tahun 1990 dan menghasilkan lima sel telur. Satu sel telur berhasil diimplan ke dalam rahimnya dan empat lainnya sengaja dibekukan untuk didonasikan pada orang lain.

Dokter Sergio Oehninger, direktur Jones Institute for Reproductive Medicine, Eastern Virginia Medical School, AS, mengatakan, dari keempat embrio, hanya dua yang bertahan dalam proses pencairan kemudian diimplan ke dalam rahim. Sayangnya hanya satu embrio yang tetap utuh dan bertahan hingga proses kehamilan 9 bulan.

"Pasien saya ini sudah menjalani terapi kesuburan selama 10 tahun dan ia sangat bahagia dengan kelahiran putra yang sudah lama dinantikannya," katanya.

Kelahiran bayi laki-laki tersebut oleh para ahli dianggap sebagai terobosan dalam dunia kedokteran. Mereka yakin embrio yang dibekukan bisa bertahan hingga 40 tahun dan bisa terlahir dengan sehat.

Sebelumnya, seorang bayi juga lahir dari embrio yang dibekukan selama 13 tahun dan di tahun 2005 lahir seorang bayi perempuan dari embrio yang dibekukan sejak tahun 1992.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com