Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Jemaah Indonesia Diketahui Hamil

Kompas.com - 16/10/2010, 12:41 WIB

JEDDAH, KOMPAS.com — Kepala Daerah Kerja Madinah Subakin Abdul Mutholib mengakui bahwa seorang calon haji bernama Helmiyati (40) asal Makassar kloter satu ternyata hamil. Hal itu tersebut berdasarkan temuan tim kesehatan Balai Pengobatan Haji Indonesia Madinah.      "Yang bersangkutan diketahui hamil lantaran mengalami flek atau mengeluarkan bercak-bercak darah sehingga membutuhkan penanganan tim medis. Anggota jemaah tersebut saat ini dirawat di RS khusus ibu dan anak, Wilada, di Madinah," kata Subakin di Madinah, Sabtu (16/10/2010).       "Benar. Ada anggota jemaah kita yang diketahui sedang hamil," kata Wakil Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dr Mawardi Edi saat dikonfirmasi wartawan tentang berita tersebut di Madinah.         Berdasarkan peraturan yang ada, setiap orang hamil tidak bisa berangkat ke Tanah Suci. Peraturan itu tertuang dalam surat perjanjian yang harus ditandatangani setiap calon haji. Helmiyati diketahui hamil dengan usia kandungan 10-12 minggu.      Dokter Edi menambahkan, pasien tersebut tidak sampai mengalami pendarahan sehingga janin masih dicoba untuk dipertahankan. Pasien pun kini diharuskan istirahat selama beberapa hari di RS Wilada (rumah sakit bersalin di Madinah).      Menanggapi anggota jemaah hamil bisa lolos ke Tanah Air, dr Edi mengaku telah mencoba untuk mengonfirmasi timnya di Tanah Air.        "Bisa jadi ketika diperiksa memang belum kelihatan. Tapi, kami akan minta keterangan dari Tanah Air," janjinya.      Subakin Abdul Mutholib mengimbau jemaah agar tidak memaksakan diri pergi ke Tanah Suci jika diketahui sedang mengandung. Ibadah haji adalah ibadah yang membutuhkan fisik yang kuat.      Selain itu, Subakin juga meminta kepada tim kesehatan di Tanah Air untuk lebih ketat lagi dalam melakukan pemeriksaan kepada jemaah.      "Pemeriksaan di embarkasi harusnya lebih ketat. Tak boleh lolos," kata Subakin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com