Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obesitas Kini Semakin Mewabah

Kompas.com - 02/11/2010, 09:28 WIB

Epidemi obesitas itu didorong perubahan dalam masyarakat dan transisi nutrisi secara global. Pertumbuhan ekonomi, modernisasi, urbanisasi, dan globalisasi dari pasar makanan hanyalah beberapa faktor penyebab yang mendasari epidemi ini.

Ketika pendapatan meningkat dan penduduk jadi lebih urban, konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi dengan kandungan lemak tinggi dan gula meningkat. Pada saat yang bersamaan, aktivitas fisik berkurang karena peningkatan penggunaan transportasi otomatis, teknologi di rumah, dan pengejaran waktu luang yang pasif.

Prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas umumnya diukur dengan menggunakan body mass index (BMI).

Untuk menghitungnya didapat dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter). Nilai BMI yang didapat tidak bergantung pada umur dan jenis kelamin.

Seseorang dikategorikan overweight jika memiliki BMI mulai dari 25 kilogram per meter kuadrat. Mereka yang memiliki BMI yang lebih dari 30 bisa dikatakan menderita obesitas. Batas BMI yang normal yakni antara angka 18,5 dan 24,9.

Rata-rata BMI orang dewasa 22 kg per meter kuadrat-23 kg per meter kuadrat ditemukan di Afrika dan Asia, sedangkan di level 25-27 kg per meter kuadrat ditemukan di Amerika Utara, Eropa, dan di beberapa Amerika Latin, Afrika Utara, serta negara-negara di Pulau Pasifik.

Peningkatan BMI yang terjadi pada usia menengah sampai tua memiliki risiko mengalami komplikasi penyakit.

Kondisi obesitas, selain menyebabkan berbagai penyakit, juga kurang menguntungkan untuk efek metabolisme pada tekanan darah, kolesterol, triglycerides, dan resistensi insulin. Apabila kondisi obesitas ditambah dengan kebiasaan merokok, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Peningkatan BMI memicu risiko kanker payudara, kolon, prostat, endometrium, ginjal, dan empedu, juga osteoarthritis yang menjadi penyebab utama kecacatan orang dewasa.

Efek yang tidak fatal, tetapi memengaruhi masalah kesehatan yang diakibatkan oleh kondisi obesitas, antara lain, kesulitan bernapas, keluhan pada bagian otot yang kronis, masalah kulit, hingga ketidaksuburan.

Halaman:
Baca tentang

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau