Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat HIV Bantuan Pemerintah

Kompas.com - 15/11/2010, 10:00 WIB

Saya bergembira keadaan keponakan Anda secara fisik sudah pulih. Bahkan, dia sudah dapat mandiri dengan usahanya. Amatlah wajar jika dia mulai memikirkan untuk berkeluarga dan mempunyai anak. Peluang untuk itu terbuka lebar dan yang perlu dijaga adalah agar istri dan anaknya jangan sampai tertular HIV. Untuk itu, dia dapat berkonsultasi dengan dokter yang mengobatinya.

Memang benar obat ARV, seperti lamivudin dan tenofovir, juga dapat digunakan untuk terapi hepatitis B kronik. Kita berharap Kementerian Kesehatan dapat mempertimbangkan hal ini. Karena dana yang digunakan adalah dana kita sendiri, mudah-mudahan tidaklah sulit membuat kebijakan baru untuk membantu saudara-saudara kita yang tak mampu membeli obat virus hepatitis B. Sekarang ini sekitar 300.000 orang terinfeksi HIV dan menurut perkiraan sampai tahun 2020 jumlah orang yang terinfeksi HIV di negeri kita masih akan meningkat.

Di samping komitmen dan usaha yang telah ditunjukkan oleh pemerintah pusat, kita berharap pemerintah daerah juga memiliki komitmen yang kuat. Pemerintah daerah diharapkan dapat membantu meningkatkan keberhasilan pengendalian HIV di negeri kita. Sebenarnya beberapa pemerintah daerah telah menunjukkan usaha nyata dan kita berharap pemerintah daerah lainnya juga akan menyusul.

Sampai sekarang jumlah bantuan dari luar negeri untuk pengendalian HIV di negeri kita masih tergolong tinggi. Bantuan tersebut kita perlukan dan patut kita hargai. Namun, kita perlu berusaha untuk meningkatkan kapasitas nasional kita sehingga ketergantungan pada bantuan luar secara bertahap dapat berkurang.

Banyak negara yang telah berhasil mengendalikan HIV, seperti di ASEAN, misalnya Thailand. Di samping usaha Pemerintah Thailand yang sungguh-sungguh, faktor dukungan masyarakat amatlah penting. Mudah-mudahan dalam waktu yang tak terlalu lama kita juga akan berhasil mengendalikan HIV di negeri kita.


DR Samsuridjal Djauzi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com