Banyumas, Kompas -
Rizka yang sudah tak memiliki orangtua ini kini dirawat neneknya, Surkiyah (57), di Desa Banteran, Kecamatan Sumbang, Banyumas. Karena neneknya pun tak memiliki penghasilan, kebutuhan hidup Rizka dan neneknya ditopang paman dan bibinya.
Saat ditemui di rumahnya, Kamis (9/12), Surkiyah mengatakan, kini keluarganya membutuhkan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) agar bisa membawa Rizka berobat ke rumah sakit. Namun, sejak beberapa bulan lalu, keluarganya telah berupaya mendapatkan Jamkesmas itu, tetapi belum berhasil.
Menurut Surkiyah, cucunya mengalami penurunan berat badan cukup drastis antara lain dikarenakan dia juga menderita tuberkulosis (TB). Ditambah lagi Rizka juga mengalami guncangan mental sejak ibunya Heri Supriyatin meninggal awal tahun. Ayahnya, Teguh, meninggal dua tahun sebelumnya.
Menurut bibinya, Herliyah (38), Rizka juga mengalami diare setiap hari. Ditambah lagi Rizka kesulitan untuk minum karena akan diikuti rasa mual sehingga dikhawatirkan rawan dehidrasi.
Padahal, di sekolah, lanjut Herliyah, Rizka tergolong siswa yang pandai. Saat duduk di kelas I pun dia pernah juara kelas. ”Rizka sudah lebih dari tiga bulan tidak lagi sekolah,” jelasnya.
Oleh karena itu, untuk segera memulihkan kesehatan Rizka, Herliya mengatakan, pihak keluarga telah berupaya memperoleh surat keterangan tidak mampu (SKTM) agar Rizka bisa mendapatkan bantuan pengobatan Rp 750.000 per hari. ”Tetapi kami juga khawatir apakah dana sebesar itu cukup atau tidak untuk rawat inap karena Rizka ini butuh perawatan intensif agar kesehatannya pulih,” jelasnya.
Kepala Dusun II Desa Banteran Harsin Suseno mengatakan, pihaknya juga telah berupaya untuk membantu memperoleh kartu Jamkesmas untuk Rizka. Namun, upaya itu tetap tidak juga berhasil karena semula keluarga Rizka dikategorikan keluarga mampu.
”Baru setelah bapak dan ibunya meninggal ini, Rizka tinggal dengan neneknya dan hidup terbatas,” jelasnya.