KOMPAS.com - Tikus dapat mendeteksi adanya bakteri penyebab tuberkulosis (TB) dengan akurat, bahkan lebih akurat dibanding tes yang saat ini umumnya dilakukan di laboratorium.
Dalam riset, tikus diminta mengendus 2 jenis contoh dahak yakni dahak tanpa bakteri TB dan yang mengandung bakteri TB. Ketika tikus menghabiskan waktu lebih lama pada dahak dengan bakteri TB, mereka diberi hadiah kacang dan pisang. Hasilnya, tikus memiliki kemampuan deteksi TB sebesar 86,6 persen.
Seperti dilaporkan Popsci, tes seperti ini tidak berhasil mendeteksi 60-80 persen kasus positif sehingga seharusnya tidak lagi diandalkan. Pendeteksian sulit dilakukan karena bakteri sulit terlihat kecuali jumlahnya sangat banyak. Tetapi tikus yang dilatih ini berhasil mendeteksi 44 persen kasus positif lebih banyak, demikan lapor surat kabar New York Times.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.